Beritasulsel.com — Jajaran Satuan Reskrim Polrestabes Makassar melaksanakan konferensi pers terkait jaringan tindak pidana prostitusi online, bertempat di depan Loby Polrestabes Makassar Sabtu, (06/04/2019).
Kasat Reskrim AKBP Indratmoko, didampingi Kasubbag Humas Polrestabes Makassar AKP Alex Dareda mengatakan, pelaku yang berhasil diamankan adalah seorang perempuan diduga sebagai mucikari berinisial AL alias Ayu.
“Kami mangamankan seorang pelaku bersama 3 korban anak dibawah umur. Pelaku terlibat perdagangan orang,” kata Kasat Reskrim.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
AL alias Ayu, diamankan di hotel Jalan Sultan Hasanuddin oleh Satuan Reskrim Polrestabes Makassar pada hari Kamis 4 April 2019 sekitar pukul 22.00 Wita.
Kasus prostitusi online ini terbongkar berkat adanya laporan dari masyarakat dimana pelaku diketahui seorang mucikari menyewa salah satu kamar di hotel dan mempekerjakan tiga orang masing-masing perempuan berinisial RA, AN dan SE sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK)
Ketiga korban ini, kata dia, dipekerjakan sejak Januari 2019. Ketiga korban bekerja selama lima hari mulai Senin sampai dengan Jumat dan wajib menyetor kepada pelaku RP 250.000 per hari ditambah harga sewa hotel dibagi 3 orang sebesar RP. 135.000.
“Tamu didapatkan melalui aplikasi MICHAT, apabila ada tamu meminta pertemanan maka korban langsung melayaninya dan mengajak kencan,” ungkapnya.
Dalam satu kali melayani tamu, tarifnya diantara RP. 400.000 sampai RP. 1.000.000.
AKBP Indra, menjelaskan pelaku beroprasi sudah lebih 3 bulan dengan berpindah-pindah hotel. Hal ini dilakukan agar tak mudah diiciduk polisi.
“Setelah kami dalami pengakuan pelaku. Dia sering pindah hotel 2 kali dalam sehari,” jelasnya.
Pelaku yang masih belia ini awalnya merupakan sebagai SPG minuman. Kemudian beralih profesi menjadi PSK atas desakan sang mucikari MH.
Kini pelaku diamankan di Polrestabes Makassar guna penyelidikan lebih lanjut. Pelaku dijerat dengan pasal pasal 296 KUHP atau pasal 506 KUHP dengan ancaman hukuman 3 sampai 9 Tahun penjara. (HMS/HS/BSS)