Makassar – Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim S.H., M.H didampingi Wakajati Sulsel, Teuku Rahman S.H., M.H dan Asisten Tindak Pidana Umum Rizal Syah Nyaman S.H, melakukan ekspose perkara dari Kejaksaan Negeri Kepulauan Selayar untuk diselesaikan dengan Keadilan Restoratif atau RJ di Aula Lantai 2 Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Selasa, (18 Februari 2025).
Kejari Kepulauan Selayar mengajukan RJ atas nama Tersangka (AK) alias (K bin J) 55 tahun yang melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP (Pasal Penganiayaan) terhadap mantan istrinya (RAP) 35 tahun.
Kronologi kejadian:
Perkara penganiayaan yang dilakukan Tersangka (AK) terjadi pada Rabu (16 Oktober 2024) di Dusun Tanah Harapan, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejadian berawal saat Korban (RAP) melintas menggunakan sepeda motor yang kemudian dihentikan oleh Tersangka.
Tersangka (AK) lantas mengatakan kalau Korban dulu sering selingkuh. Tudingan itu lantas dibantah Korban (RAP).
Tersangka (AK) lantas merampas handphone milik Korban yang ada di sadel motor. Korban berusaha mempertahankan Hp miliknya yang membuat dirinya terjatuh dari motor setelah ditarik paksa oleh Tersangka.
Tak sampai disitu, Tersangka (AK) juga sempat melakukan pemukulan dengan tangan kosong kepada Korban (RAP).
Latar belakang Tersangka:
Diketahui Tersangka (AK) bertempat tinggal di Dusun Tanabau, Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sehari-hari, Tersangka sebagai seorang duda bekerja sebagai buruh ternak untuk menafkahi anak yang masih berusia sekolah.
Keadilan Restoratif:
Adapun alasan perkara diselesaikan dengan RJ.
Pertama, Tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana dan bukan residivis.
Kedua, adanya perdamaian tanpa syarat antara pihak Korban dan Tersangka.
Ketiga, Tersangka dan Korban pernah terikat pernikahan secara agama (nikah siri) dan dikaruniai 2 (dua) orang anak sehingga terjadi kesepakatan perdamaian untuk kebaikan antara kedua belah pihak dan anak mereka.
Keempat, Korban telah memaafkan Tersangka dengan menandatangani Berita Acara Perdamaian.
Kajati Sulsel, Agus Salim menerima permohonan RJ yang dilakukan Kejaksaan Negeri Kepulauan Selayar karena sudah memenuhi persyaratan.
Terlebih kedua pihak sudah saling memaafkan dan direspons baik oleh masyarakat.
“Kami menyetujui permohonan yang diusulkan Kejaksaan Negeri Selayar. Setelah dilakukan RJ, Jaksa Fasilitator tetap melakukan monitor terkait proses perdamaian yang sudah dijalankan kedua pihak,” kata Agus Salim.
Kajati Sulsel memerintahkan Tersangka segera dibebaskan jika masih ditahan. Barang bukti yang disita dikembalikan dan administrasi berkas perkara diselesaikan.
Makassar, 18 Februari 2025.
Kepala Seksi Penerangan Hukum
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Soetarmi, S.H., M.H.