Makassar – Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kajati), Agus Salim S.H., M.H bersama Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Teuku Rahman S.H., M.H didampingi Asisten Tindak Pidana Umum Rizal Syah Nyaman S.H., Koordinator pada Tindak Pidana Umum, Akbar S.H dan Kasi Oharda, Alham S.H, melakukan ekspose Restoratif Justice (RJ) terhadap perkara dari Kejaksaan Negeri Barru di Aula Lantai 2, Kejati Sulawesi Selatan. Selasa, (18 Februari 2025).
Kegiatan ekspose ini juga diikuti Kepala Kejaksaan Negeri Barru Syamsurezky S.H, Kasi Pidum, Jaksa Fasilitator dan jajaran Kejaksaan Negeri Barru secara virtual.
Kejari Barru mengajukan RJ atas nama tersangka H bin J (51 tahun) yang melanggar Pasal 362 Ayat (1) KHUP (kasus pencurian) terhadap korban N binti I (44 tahun).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi kejadian:
Peristiwa pencurian yang dilakukan (H) terjadi pada Sabtu (7 Desember 2024) di Pasar Sentral Pekkae, Kelurahan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.
Saat itu tersangka (H) berangkat menuju pasar dan melihat ada 5 karung berisi kantong plastik didepan Gudang milik korban (N).
Tanpa seizin Korban, Tersangka lalu mengambil barang tersebut dan menuju Kota Barru untuk dijual. Atas kejadian tersebut, korban (N) mengalami kerugian sekitar Rp.3.340.000.
Latar belakang Tersangka:
Diketahui, Tersangka memiliki seorang istri dan dua anak Perempuan yang masih berusia 10 dan 12 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas dan kini menumpang di rumah keluarganya di Pasar Mattirowalie.
Keadilan Restoratif (RJ):
Adapun alasan pengajuan RJ tersebut diantaranya, Tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana (bukan residivis tindak pidana) dan yang dilakukan diancam pidana penjara di bawah 5 (lima) tahun.
Alasan lain adalah adanya perdamaian antara Tersangka dan Korban, dimana barang yang dicuri telah ditemukan dalam kondisi baik dan utuh.
Atas Keadilan Restoratif ini, masyarakat merespons positif terhadap proses RJ.
Kajati Sulsel, Agus Salim S.H., M.H menyetujui permohonan RJ ini setelah mempertimbangkan syarat dan keadaan yang diatur dalam Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15 Tahun 2020 tentang Keadilan Restoratif.
“Kita sudah melihat testimoni Korban, Tersangka dan keluarga. Telah memenuhi ketentuan Perja 15, Korban sudah memaafkan Tersangka. Atas nama pimpinan, kami menyetujui permohonan RJ yang diajukan,” kata Agus Salim.
Setelah proses RJ disetujui, Wakajati Sulsel meminta jajaran Kejari Barru untuk segera menyelesaikan seluruh administrasi perkara, barang bukti dikembalikan ke Korban dan bebaskan Tersangka.

“Saya berharap penyelesaian perkara zero transaksional untuk menjaga kepercayaan pimpinan dan publik,” pesan Kajati Sulsel, Agus Salim S.H., M.H
Makassar, (18 Februari 2025).
Kepala Seksi Penerangan Hukum
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Soetarmi, S.H., M.H.