Kembalikan Masa Keemasan Perkebunan Nanas di Palippu dengan Varietas Nanas Madu

- Redaksi

Kamis, 30 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wajo, Sulsel- Desa Palippu yang terletak di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, merupakan wilayah perkebunan yang cukup subur.

Daerah ini pernah mengalami masa keemasan dengan perkebunan nanas yang menasional. Namun seiring waktu, perkebunan nanas ini tergeser dengan masuknya varietas coklat dan jambu mete yang dianggap lebih memiliki nilai komoditas dan kompetitif.

Budidaya tanaman nanas yang ada di Desa Palippu, kini kembali menggeliat setelah hampir ditinggalkan oleh para petani yang lebih memilih menanam varietas lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Budidaya Nanas di Palippu secara turun-temurun memang terkenal. Namun, aktivitas perkebunan yang pernah jaya di masa lampau itu, akhirnya terhenti karena masuknya varietas lain.

“Setelah kami terpilih menjadi kepala desa, pada tahun 2012, kami programkan tanaman nanas ini untuk dikembangkan kembali, bagaimana pemberdayaan di masyarakat, sehingga kami memberikan bantuan bibit dan jaring untuk hama babi,” ujar
Kepala Desa Palippu, Abdul Rafiq M.

Menurut Abdul Rafiq, yang menjadi kendala terbesar sehingga budidaya tanaman nanas ini kadang gagal, yaitu yaitu adanya hama babi yang selalu merusak tanaman petani.

“Tapi ini alhamdulillah sudah ada beberapa hektar yang kita sudah kembangkan yaitu nanas madu (nanas Serawak),” tandasnya.

Di sini ada dua jenis tanaman yakni nanas lokal dan madu yang biasa diistilahkan nanas Serawak. Nanas Serawak ini kalau ditanam di Palippu buahnya manis.

“Katanya, beda rasanya dengan yang ditanam di daerah lain. Ada aroma khas dan manis yang gurih jika nanas madu atau Serawak di tanam di Palippu,” cetus Abdul Rafiq.

Abdul Rafiq menambahkan, pada mulanya bibit diambil di daerah Palu, Sulawesi Tengah, lalu dikembangkan sekitar 4.000-5.000 hektar.

“Namun, sekitar 20 hektar di sini nanas madu berkembang, dengan ritme panen sekali setahun. Jadi ada sekitar 30-40 orang masyarakat yang berkebun nanas sebagai pekerjaan di Palippu,” tandasnya.(red)

Berita Terkait

Delapan Sanggar Seni Sekolah di Wajo Terima Bantuan Alat Musik Tradisional
Anniversary 40 Tahun Pernikahan, Tawa Bahagia Andi Ernie Haswiaty untuk Sang Profesor
Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo
Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah
Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN
Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan
Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Ir. H. Firmansyah Perkesi-Andi Merlyn Iswita Emban Tugas Pimpinan Sementara DPRD Wajo

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:08

Delapan Sanggar Seni Sekolah di Wajo Terima Bantuan Alat Musik Tradisional

Minggu, 29 Desember 2024 - 08:22

Anniversary 40 Tahun Pernikahan, Tawa Bahagia Andi Ernie Haswiaty untuk Sang Profesor

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:16

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:47

Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah

Kamis, 19 September 2024 - 13:46

Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN

Berita Terbaru