“Apa yang membuat pernikahan orang tua dulu langgeng berpuluh-puluh tahun? Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Itulah yang terjadi. Maka, kesedihan apa pun, ujian seberat apa pun bisa dilewati dengan baik.” Tere Liye
——–
WAJO– Kutipan novelis Tere Liye tersebut seperti ‘melukis’ pernikahan yang langgeng dengan segala romansa dan nostalgi untuk satu ikatan pernikahan yang mengikis waktu bersama pelangi-pelangi indah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti itulah momen yang terlihat pada Anniversary 40 tahun pernikahan Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, MM, MBA dengan Andi Ernie Haswiaty, putri dari H. Andi Parojai dengan Andi Mahyang binti Petta Lolo Jenrung bin Petta Bau Tumba bin La Oddang Pero, Arung Matoa Wajo ke-44.
“Bukan soal dominasi laki-laki, tapi setia pada cukup satu pasangan saja,” canda Andi Ernie Haswiaty yang disambut tawa lepas tamu yang hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di Baruga objek wisata Nurmilad Boarding School (NBS) Telaga Biru di Desa Lempong, Kec. Bola, Kabupaten Wajo, Sabtu, 28 Desember 2024.
Perayaan ulang tahun pernikahan ke-40 tersebut berlangsung penuh romantisme, usai pelaksanaan Milad Yayasan Budaya Wajo (YBW) yang ke-6 tahun, di mana yayasan tersebut fokus pada merawat budaya dan kearifan lokal Budaya Wajo.
“Saya selaku Ketua Pembina Yayasan Budaya Wajo sangat mengharapkan pelestarian dan pemajuan Kebudayaan Wajo yang sarat dengan nilai nilai moralitas dan kemanusiaan,” ujar Prof. Wahyuddin Latunreng, yang dikenal sebagai cendikiawan yang fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu Ketua Yayasan Budaya Wajo (YBW) Drs. Sudirman Sabang mengatakan, kehadiran YBW telah memberikan kontribusi dalam mendorong dan merawat pelestarian dan pemajuan kebudayaan khususnya di Kabupaten Wajo.
“Beberapa item kebudayaan telah masuk dalam Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) seperti lifa sabbe (sarung sutera), bahkan baru baru ini Genrang Labobo juga sudah masuk dalam WBTbI,” ungkap Sudirman Sabang yang juga Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo.
Di akhir kegiatan tersebut, dirangkaikan dengan penyerahan bingkisan berupa buku Sang Profesor dari Wanua Lempong dan Selayang Pandang Negeri Wajo dan Kiprah Yayasan Budaya Wajo.
Hadir dalam kegiatan tersebut Dr. Ruqaiyah Andi Arfah, Dosen Fakultas MIPA Unhas, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Wajo, Yahya Sos, M.Si, pengurus Yayasan Armawa (Arung Matoa Wajo),
tokoh adat Kec. Bola, tokoh Pemuda Kec. Bola, Pemerhati Budaya Andi Munir dan Akmal Bintang, Fungsional Dinas Pemuda, Pariwisata dan Olahraga, mantan Kesbangpol Pemkab Wajo, Drs. Andi Muh. Yusuf Baharuddin, dan sejumlah perwakilan SMA/SMK Tahfidz dan perwakilan SMP dan Tsanawiyah.(red)