Wajo, Sulsel – Persuteraan di Kabupaten Wajo pernah mencapai masa keemasan. Sutera Wajo begitu terkenal di seantero Nusantara. Sehingga daerah ini dikenal sebagai penghasil sarung sutera dengan ciri khas yang begitu dikagumi.
Namun seiring waktu, Persuteraan Wajo mulai menurun. Kondisi ini akibat impor bahan baku dari China. “Fenomena ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk membuat langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan Persuteraan Wajo,” tandas Amran Mahmud.
Menurut politisi yang berkibar lewat Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dirinya mendapat tugas khusus untuk mengembalikan kejayaan persuteraan di Bumi Lamaddukelleng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Wajo H. Amran Mahmud, menegaskan, pemerintah akan menjalankan langkah strategis untuk mengembalikan pengelolaan sumber daya alam (SDA) salah satunya potensi bahan baku sutera dengan melakukan penanaman pohon murbey yang menghasilkan kokon atau bahan baku kain sutera. “Ini merupakan tugas khusus dari Gubernur Sulsel,” ungkap H. Amran Mahmud, di sela-sela acara pembukaan konverensi PWI Wajo, Rabu 3 September.
Selain itu, kata Amran Mahmud, potensi sumber daya alam lainnya cukup mumpuni, seperti gas alam. Masyarakat sudah bisa menikmati gas alam melalui instalasi pipa yang didesain langsung ke ruang dapur. Pun potensi pertanian dan perikanan, terus digenjot untuk memaksimalkan produksi. “Wabah pandemi Covid-19, Alhamdulillah Wajo masih survive dengan hasil produksi pertanian, seperti panen raya padi di areal sawah tadah hujan,” pungkasnya.(PRD)