Wajo, Sulsel — Bagi pengunjung, menyempatkan diri lewat di lorong Desa Kaluku, pengunjung akan disuguhkan pemandangan sayur- mayur tumbuh subur di halaman rumah warga. Dikarenakan warga gemar menanam sayur di pekarangan rumah.
Pemerintah Desa Kaluku menyediakan patok terbuat dari kayu dijejer sepanjang lorong. Patok yang dijejer dibentangkan seutas tali sepanjang lorong, setiap jarak setengah meter ada tali lain diikat dan ditarik ke tanah yang nantinya menjadi media tumbuh kembang bagi sayur kacang-panjang.
“Mayoritas masyarakat kami bekerja di sawah, waktu luang masyarakat menyempatkan diri menanam beragam sayur-mayur di halaman rumahnya, dan untuk membantu masyarakat mengembangkan budidaya sayurnya itu, sengaja kita buatkan media di sepanjang lorong berupa pemasangan patok dari kayu,” terang Kades Kaluku, Baso Ahmad.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Inovasi tak kalah menariknya di desa Kaluku ini adalah pembudidayaan tanaman Sayur dengan proses Hidroponik. Sayur yang dihasilkan dari proses Hidroponik ini daunnya segar dan mampu bertahan hingga tujuh hari setelah proses panen. Hasil sayur dari proses Hidroponik rasanya lebih guri dan nikmat dibanding tanaman sayur lainnya yang ditanam di kebun menggunakan media tanah.
“Tahun ini kita kembangkan tanaman sayur dengan proses Hidroponik, Budidaya sayur dengan proses Hidroponik kita gunakan dana desa, dan ini merupakan langka awal untuk dikembangkan ke tahun-tahun berikutnya” pungkas Baso Ahmad.(ED)