Beritasulsel.com – Dua orang oknum penjual obat herbal keliling diduga menipu uang puluhan juta rupiah di Sawere, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dua orang tersebut mendatangi rumah warga yang ada orang sakit lalu memeriksanya menggunakan alat yang mereka bawa, lalu mendiagnosa warga layaknya dokter kemudian memberikan obat herbal yang harganya selangit.
Seperti yang dialami Naira (50) warga Sawere. Uangnya sebanyak Rp 4.450.000, raib ditukar dengan obat herbal merek Lhiformag.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waktu itu mamaku (Naira) baru keluar dari rumah sakit karena pendarahan, tiba tiba datang dua orang, satu mengaku bernama Andi Nurfalah tinggal di Kalimporo Bulukumba dan satunya lagi tidak memperkenalkan diri” ucap Maharani anak kandung Naira kepada beritasulsel.com, Sabtu (12/12/20).
“Mereka memeriksa mamaku menggunakan alat. Alat tersebut dipasang di badan lalu tersambung ke laptop, katanya alat itu bisa mendeteksi penyakit orang. Setelah itu Andi Nurfalah mengatakan bahwa mamaku pendarahan karena penyakit maag, diberikanlah obat Lhiformag dengan harga Rp 4.450.000,” imbuh Maharani sembari memperlihatkan foto obatnya.
Berikut fotonya:
“Mereka (Andi Nurfalah dan rekannya) berjanji akan datang mengontrol mamaku hingga sembuh selama empat bulan. Tapi setelah mereka terima uang, mereka hanya datang tiga kali selama satu bulan, bulan berikutnya tidak pernah lagi datang, kalau ditelpon dia tidak angkat bahkan saat ini dia blokir nomorku,” ucap Maharani.
Selain orangtua Maharani, orangtua Ade Iwan berinisial N dan tantenya berinisial I warga Sawere juga mengalami hal yang sama.
“Mereka juga periksa mamaku pakai alat disambung ke laptop katanya mamaku kena penyakit ginjal lalu diberikanlah obat Lhiforgin dan Jamu Temulawak dengan harga Rp 4.850.000. Tanteku diberi obat dengan harga 3 juta. Pokoknya banyak yang berobat di Sawere. Paling rendah harga obatnya 3 juta tidak ada di bawah 3 juta,” ucap Ade Iwan.
“Mereka berjanji akan datang mengontrol mamaku dan seluruh pasiennya di Sawere hingga sembuh namun setelah mereka ambil uang, mereka tidak pernah lagi datang bahkan bila ditelpon tidak diangkat. Baru hari ini dia angkat karena saya sudah viralkan fotonya di facebook sebagai penipu,” Imbuh Ade Iwan, Sabtu (12/12).
“Penipuannya, mereka berjanji akan datang mengontrol hingga orangtuaku sembuh tapi tidak dilakukan. Mereka memeriksa pakai alat yang disambung ke laptop lalu dia mendiagnosa kayak dokter. Itu katanya penipuan karena tidak ada orang yang bisa dilihat penyakitnya melalui laptop. Kemudian obat yang harganya puluhan ribu mereka jual berjuta juta. Waktu itu kami seperti terhipnotis. Kalau mereka tidak datang dalam waktu dekat mengontrol mamaku, saya lapor ke Polisi. Semua pasien di Sawere sudah sepakat untuk melapor tapi saya tunggu dulu i’tikad baiknya orang ini,” terang Ade Iwan sembari memperlihatkan foto kedua orang tersebut saat pertama kali berkunjung dan foto obat yang diberikan.
Berikut fotonya:
Andi Nurfalah yang berhasil dikonfirmasi melalui nomor telpon yang diterima dari Maharani, mengaku bahwa dirinya adalah warga Desa Tambangan Kajang Bulukumba tapi saat ini berdomisili di Kabupaten Takalar.
Dia juga mengaku bahwa dirinya menggunakan alat yang disambung ke laptop untuk mendeteksi penyakit pasien. alat tersebut bernama Quantum.
“Alat ini tidak perlu disekolahi (tidak butuh pelajaran khusus). Bila dilekatkan ke badan pasien penyakitnya akan terdeteksi ke alat ini. Jadi penyakit yang tercantum dalam alat ini itulah yang disampaikan ke pasien. Bahkan keluarga pasien kami perlihatkan juga sebelum diberikan obat,” akunya.
Terkait harga obatnya yang dinilai terlalu mahal, Andi Nurfalah menyebut bahwa itu adalah hukum dagang. Dia juga berdalih bahwa tidak pernah mengontrol pasiennya.
“Itu tidak benar karena saya kontrol itu pasien pak satu kali dua minggu. Cuma akhir alhir ini saya ada masalah pribadi jadi saya tidak datang mengontrol,” ucapnya menandaskan
Untuk diketahui, harga obat herbal Lhiformag dan Lhiforgin sekitar 50 hingga 70 ribu rupiah perbotol sesuai yang dilihat beritasulsel.com pada laman tokopedia. (hs/bss)