Melawan Saat Diamankan, Bandar Narkoba ini Tewas Diterjang Peluru

- Redaksi

Jumat, 7 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumsel – Satu lagi bandar besar narkoba terkapar usai tiga butir peluru bersarang ditubuhnya. Tindakan tegas dan terukur itu dilakukan aparat kepolisian daerah (Polda) Sumatera Selatan, lantaran pelaku yang diketahui bernama Heriyanto (30) melawan saat akan diamankan.

“Tersangka Heriyanto ini adalah bandar besar narkoba. Tersangka tewas ditembak tiga kali pada tangan kiri, pinggang, dan punggung tembus dada,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika merilis perkara tersebut di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang.

Tindakan tegas dan terukur itu dilakukan aparat kepolisian dikediaman Heriyanto di Desa Air Hitam, Kabupaten PALI, Kamis 6 September 2018. Selain Heriyanto, Polisi juga mengamankan satu rekan Heriyanto bernama Didik (26) serta barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat 2 kilo gram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada penangkapan itu, tersangka Didik juga dihadiahi satu butir peluru yang mengenai pantatnya lantaran saat dalam pengepungan Didik sempat kabur, setelah tertembak, Didik meringis kesakitan lalu menyerahkan diri.

“Ada satu pelaku yang kabur namanya Rizal. Kami himbau untuk menyerahkan diri, kalau tidak, akan kami sikat habis. Kalau tidak menyerah, mungkin nasibnya sama dengan tersangka Heriyanto. Jadi kami tidak main-main dalam pemberantasan narkoba,” tegas jenderal bintang dua itu.

Zulkarnain mengatakan, barang bukti narkoba yang berhasil disita pihaknya hanya sisa sisa narkoba yang telah dijual tersangka Heriyanto. Narkoba tersebut kata dia, sebanyak 5 kilo namun telah laku dijual oleh tersangka sebanyak 3 kilo.

Sementara itu, tersangka Didik yang dihadirkan pada rilis tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah orang suruhan Heriyanto. Didik juga mengakui bahwa barang tersebut sejumlah lima kilo namun sudah diedarkan sebahagian di wilayah Sumsel bahkan sampai ke Jambi.

“Saya ini cuma disuruh jaga rumahnya. Memang saya sudah tiga tahun ikut menjual narkoba itu. Biasanya sekali masuk barang itu seberat lima kilogram dan waktu dua bulan habis dijual,” ujar tersangka Didit.

Berita Terkait

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya
Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”
Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Utang
Kasat Narkoba, Iptu Andi Imran: “Polres Luwu Timur Gelar Siaran Pers dan Ungkap Penangkapan 3 Orang Terduga Pelaku”
Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana Periode Maret – Oktober 2024
Kasus Pembusuran Terhadap Oknum Wartawan Media Online dan Wiraswasta di Bantaeng, Keluarga Korban: “Kami Sudah Laporkan ke Polisi”
Kedapatan Bawa Sabu 4 Gram dan Melawan Petugas, SY Diamankan Tim Sarkodes Sat Narkoba Polres Bantaeng
Wartawan dan Wiraswasta Kena Busur di Dua Tkp Berbeda, Warganet: “Bantaeng Tidak Aman”

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 10:47

Kepala Desa di Majene Tebas Warga Hingga Tewas, Begini Kronologinya

Minggu, 24 November 2024 - 13:46

Breaking News: “Satu Santri Ponpes Hasyim Asy’Ari Bantaeng, Ditemukan Tewas”

Rabu, 13 November 2024 - 15:49

Penjual Sate di Maros Bunuh Penagih Utang

Sabtu, 9 November 2024 - 00:16

Kasat Narkoba, Iptu Andi Imran: “Polres Luwu Timur Gelar Siaran Pers dan Ungkap Penangkapan 3 Orang Terduga Pelaku”

Kamis, 7 November 2024 - 13:02

Kejaksaan Negeri Bantaeng Musnahkan Barang Bukti Hasil Tindak Pidana Periode Maret – Oktober 2024

Berita Terbaru