Miris, 5 Bocah di Sidrap Tinggal di Bekas Kandang Ayam Bersama Ibu dan Neneknya

- Redaksi

Sabtu, 23 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lima orang bocah di Desa Lainungan Sidrap tinggal di bekas kandang ayam bersama orang tuanya

Lima orang bocah di Desa Lainungan Sidrap tinggal di bekas kandang ayam bersama orang tuanya

Sidrap – Kehidupan lima orang bocah di Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, sungguh memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah gubuk reot bekas kandang ayam bersama ibu mereka, Asmi alias Semmi (43), dan neneknya bernama Ma Code (66).
Kelima bocah tersebut bernama Panji (2), Fitria Yasmita alias Nyong (4), Nur Fadillah (14), Muh. Alif (12), dan Parel alias Dede (16). Gubuk yang mereka tempati sangat jauh dari kata layak. Atap sengnya bocor di berbagai sisi, beberapa dindingnya juga terbuat dari terpal dan kain yang sudah pada bolong yang tidak mampu melindungi dari terpaan angin malam. Saat hujan, lantai tanah gubuk tersebut menjadi becek karena air masuk ke dalam dan tergenang.

Kelima anak ini tidak bersekolah karena ibu mereka yang sudah menjanda selama bertahun tahun tidak mampu membiayai pendidikannya. “Untuk makan sehari-hari saja sulit, apalagi untuk biaya sekolah,” kata Semmi kepada Beritasulsel.com jaringan Beritasatu.com, ditemui di gubuknya, Sabtu (23/11/2024). Semmi hanya mengandalkan pemberian warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka. Bantuan pemerintah berupa beras dari desa hanya cukup untuk beberapa hari saja dalam sebulan. Yang lebih memprihatinkan, keluarga ini tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). Mereka terpaksa buang air di kebun warga sekitar karena tidak ada toilet. Kondisi ini membuat mereka hidup dalam lingkungan yang jauh dari higienis dan rentan terhadap berbagai penyakit.

Kondisi kesehatan keluarga ini juga memprihatinkan. Tidak satu pun dari mereka yang memiliki kartu BPJS. Ketika sakit, mereka hanya mengandalkan obat-obatan tradisional dan doa untuk kesembuhan. “Kami tidak punya uang untuk berobat,” ujar Semmi lirih.
Selama bertahun-tahun, keluarga ini hidup dalam keterbatasan tanpa perhatian serius dari pemerintah. Keadaan ini semakin menyulitkan mereka, terutama dengan datangnya musim hujan. Atap bocor, dinding bolong, dan lantai tanah yang becek membuat kehidupan mereka semakin berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Ketua Insipirasi Wanita Nusantara Indonesia (IWANI) Kabupaten Sidrap, Viena Silka Nawara, mengatakan bahwa satu di antara lima anak tersebut adalah penyandang disabilitas atau anak yang berkebutuhan khusus, dia adalah Farel alias Dede. Namun Farel alias Dede tidak mendapat bantuan dari pemerintah.

“Sepertinya aturan yang dibuat oleh pemerintah tentang Pemberian bantuan pendidikan terhadap penyandang disabilitas sebagaimana yang diatur dalam Undang Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas, tidak berlaku bagi Farel alias Dede, karena sampai hari ini tidak satu pun bantuan yang diterima sebagai penyandang disabilitas,” ujar Viena Silka.

Lima bocah di sidrap tinggal di gubuk bekas kandang ayam
Inilah gubuk bekas kandang ayam yang ditinggali lima bicah tersebut tampak dari belakang dan dari samping kiri. (Foto: Beritasulsel.com)

Kondisi keluarga ini sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari berbagai pihak.

Kehidupan mereka mencerminkan potret kemiskinan yang sering kali tersembunyi dari perhatian.

Semoga bantuan segera datang untuk memperbaiki kondisi keluarga bocah di Sidrap ini dan memberikan mereka kehidupan yang lebih layak.

Artikel ini bertujuan untuk membuka mata masyarakat dan pihak berwenang akan kondisi keluarga Semmi. Semoga ada tindakan nyata yang dapat membantu keluarga ini keluar dari kemiskinan ekstrem.

(***)

Berita Terkait

Nenek Penyandang Disabilitas di Sidrap Dilarikan ke RS Usai Dianiaya
Ketua GMBI Beri Bantuan 5 Bocah yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam di Sidrap
Dear Presiden Prabowo, Bocah di Sidrap yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam Minta Disekolahkan Kembali
Polsek Watang Pulu Polres Sidrap dalam Implementasi Asta Cita Presiden
Debat Kedua Calon Bupati Sidrap Digelar di Hotel Harper Makassar
Debat Paslon Kondusif, Rektor UNISAN Apresiasi Kapolres Sidrap
Debat Paslon Bupati Sidrap di Aula SKPD: Kandidat dan Tamu Kepanasan
Debat Perdana Calon Bupati Sidrap Sukses Digelar

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 16:01

Nenek Penyandang Disabilitas di Sidrap Dilarikan ke RS Usai Dianiaya

Minggu, 24 November 2024 - 23:00

Ketua GMBI Beri Bantuan 5 Bocah yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam di Sidrap

Minggu, 24 November 2024 - 22:06

Dear Presiden Prabowo, Bocah di Sidrap yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam Minta Disekolahkan Kembali

Sabtu, 23 November 2024 - 21:07

Miris, 5 Bocah di Sidrap Tinggal di Bekas Kandang Ayam Bersama Ibu dan Neneknya

Jumat, 15 November 2024 - 15:36

Polsek Watang Pulu Polres Sidrap dalam Implementasi Asta Cita Presiden

Berita Terbaru