Sidrap – Bocah perempuan bernama Nur Fadillah (14) warga Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyampaikan harapannya kepada Presiden Prabowo Subianto agar dapat kembali bersekolah setelah putus sekolah sejak kelas dua SD karena keterbatasan ekonomi keluarganya.
“Harapan saya, saya hanya mau sekolah kembali, tapi karena orang tua tidak punya biaya maka saya berharap kepada pemerintah (Presiden Prabowo) bisa membantu saya agar bisa sekolah lagi,” ungkap Nur Fadillah kepada Beritasulsel.com jaringan Beritasatu.com saat ditemui pada Minggu (25/11/2024).
Nur Fadillah tinggal di sebuah gubuk reot bekas kandang ayam bersama ibunya yang telah bertahun tahun hidup menjada, nenek, serta tiga adiknya yang berusia 2 tahun, 4 tahun, dan 12 tahun, dan seorang kakak berusia 16 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atap gubuk tersebut sudah pada bocor dan dinding yang terbuat dari terpal juga sudah bolong bolong, sehingga mereka sering terjaga sepanjang malam ketika hujan turun.
Kondisi kehidupan keluarga Nur Fadillah sangat memprihatinkan. Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya mengandalkan bantuan dari warga sekitar.
Untuk makan sehari-hari, mereka bergantung pada pemberian orang dan pemberian beras dari desa yang hanya cukup untuk beberapa hari.
Tidak ada fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di gubuk tersebut. Mereka terpaksa buang air di kebun warga sekitar. Selain itu, keluarga ini juga tidak memiliki kartu BPJS untuk akses layanan kesehatan.
Keluarga ini belum menerima bantuan yang memadai dari pemerintah meskipun hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Gubuk yang mereka tempati jauh dari kata layak huni, tidak ada akses pendidikan, dan minim fasilitas kesehatan.
Nur Fadillah, yang memiliki semangat untuk belajar, menyimpan asa agar ada uluran tangan yang dapat mengembalikan harapannya untuk menempuh pendidikan.
Dengan wajah polos dan suara lirih, ia berkata, “Saya ingin sekolah, ingin seperti teman-teman lain yang bisa belajar dan punya masa depan.”
Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat. Harapan Nur Fadillah kepada Presiden Prabowo menjadi simbol dari jeritan anak-anak yang terpinggirkan karena kemiskinan ekstrem.
Semoga harapan ini didengar, sehingga Nur Fadillah dan keluarganya dapat menjalani kehidupan yang lebih layak, dengan pendidikan dan fasilitas dasar yang memadai.
Mari kita bergandengan tangan untuk mengembalikan masa depan anak-anak seperti Nur Fadillah, yang seharusnya menjadi aset berharga bangsa ini. (***)