Beritasulsel.com – Hidup bahagia dan membina rumah tangga yang harmonis tentu menjadi impian setiap pasangan suami istri (Pasutri) di muka bumi ini.
Namun impian kadang tak sejalan dengan realita hidup, gayung tak selamanya bersambut. Begitulah kira-kira yang terjadi pada Pasutri ini, AP dan istrinya R.
Pasutri ini tinggal di Jalan Summagung II, Kelapa Gading, Jakarta Utara. R adalah istri kedua dari AP, R tinggal bersama tiga orang anak tirinya. Istri pertama AP meninggal lima tahun silam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Cita-citanya membina rumah tangga yang harmonis dengan R, kandas dan berakhir mengerikan, AP tewas ditangan R dengan satu tusukan benda tajam.
Hal itu dipicu banyak hal. Menurut R saat dimintai keterangan oleh Polisi Polsek Kelapa Gading, ia sakit hati selalu dihina dan diperlakukan buruk oleh keluarga AP.
Tapi puncak kemarahannya terjadi pada tanggal 21 Januari 2020. Kala itu, R hendak pergi namun dihalangi oleh AP dan terjadilah cekcok mulut. AP menuding R punya pria lain hingga ingin minggat dari rumah.
“Jadi si R ini statusnya istri kedua. Karena tidak betah, pelaku mau keluar saat itu juga dan ditahan oleh korban (AP). Terjadi konflik karena menurut keterangan R, si korban malah menuduhnya memiliki laki-laki lain sehingga mau keluar (pergi meninggalkan AP). Nah konflik itu, terjadi cekcok yang panjang mengakibatkan penikaman,” ujar Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Jerrold Hendra Kumontoy, saat jumpa pers, Jumat (31/1/2020).
Awalnya, peristiwa pembunuhan itu tak diketahui oleh siapa pun, korban dimakamkan tanpa ada pihak yang curiga dan menuntut. Belakangan barulah peristiwa pembunuhan itu terungkap. Kala itu, salah satu anak korban curiga terhadap luka menganga pada bagian tubuh korban.
Ia pun membuat laporan Polisi pada tanggal 26 Januari 2020, makam korban akhirnya dibongkar untuk dilakukan autopsi. Hasilnya, benar korban tewas karena tusukan benda tajam. Polisi akhirnya memeriksa R, saat itulah R mengakui perbuatannya.
Laporan: Marilin Lingga
Editor: Heri Siswanto.