Bantaeng – Satu unit Ekskavator diamankan Tim Jagawana UPTD KPH Bialo di back up Tim Resmob Polres Bantaeng pada Kamis (20 Februari 2025) di Kawasan Hutan Produksi di Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.
Perihal tersebut disampaikan Muh. Hadiwijaya (Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat UPTD KPH Bialo Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan yang berkantor di Kabupaten Bantaeng) kepada Beritasulsel.com network Beritasatu.com saat ditemui pada Senin, (24 Februari 2025).

“Satu unit Ekskavator terpantau oleh Tim Jagawana sedang beroperasi merambah hutan di Kawasan Hutan Produksi di Desa Bonto Lojong, Gunung Loka, Bantaeng,” kata Hadiwijaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
KaSi P2M UPTD KPH Bialo Provinsi Sulsel itupun kemudian bercerita bahwa diawal Februari 2025 (dilokasi yang sama), saat Tim Jagawana sedang patroli di Desa Bonto Lojong, menemukan 1 unit Ekskavator sedang melakukan aktivitas merambah hutan di Kawasan Hutan Produksi.
“Saat kami mendatangi lokasi dimana Ekskavator itu beroperasi, kami memberikan peringatan kepada operator alat berat itu dan teguran kepada warga yang menguasai lokasi tersebut di Kawasan Hutan Produksi,” kata Hadiwijaya.
Dijelaskan oleh Hadiwijaya bahwa peringatan dan teguran dari Tim Jagawana, kemudian direspon oleh warga itu lalu warga itu mencari truk tronton untuk mengangkut Ekskavator itu keluar dari Kawasan Hutan Produksi.
“Namun dalam perjalanan saat meninggalkan Kawasan Hutan Produksi, Ekskavator itu terjatuh dari truk tronton dan hampir masuk kedalam jurang. Perihal ini sudah kami laporkan ke pihak Kepolisian (Polres Bantaeng),” kata Hadiwijaya.

“Ekskavator itu beroperasi dan melakukan perambahan hutan di Kawasan Hutan Produksi dimana lokasi tersebut sebelumnya kami melihat telah dilakukan pembakaran lahan,” jelas Hadiwijaya.
Hadiwijaya lalu menjelaskan bahwa pada Kamis (20 Februari 2025), saat Tim Jagawana sedang patroli, kembali menemukan ada aktivitas alat berat (Ekskavator) dilokasi yang sama pada kejadian diawal Februari 2025.
“Kami langsung menghubungi Satreskrim Polres Bantaeng dan setelah itu Tim Resmob kemudian tiba dilokasi dan bersama-sama dengan kami mengamankan Ekskavator itu,” kata Hadiwijaya.
“Kami kembali melaporkan kejadian itu ke Polres Bantaeng untuk diambil penindakan, karena kami menilai bahwa perbuatan yang dilakukan oleh warga yang menguasai lokasi tersebut, sudah melanggar aturan mengenai pengelolaan Kawasan Hutan Produksi,” kata Hadiwijaya.

Kasat Reskrim Polres Bantaeng, Akp Akhmad Marzuki, S.H., S.M saat ditemui Jurnalis media ini pada Selasa (25 Februari 2025) di ruang kerjanya, membenarkan adanya laporan dari Tim Jagawana UPTD KPH Bialo terkait dengan adanya aktivitas alat berat jenis Ekskavator di Kawasan Hutan Produksi di Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere.
“Tim Resmob kemarin itu saat berada di lokasi, langsung menyegel alat berat Ekskavator itu dengan memberikan Police Line,” kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng.
“Saat ini untuk kejadian perambahan hutan menggunakan alat berat jenis Ekskavator di Kawasan Hutan Produksi itu, masih dalam tahap penyelidikan,” ungkap Akp Akhmad Marzuki.