Beritasulsel.com – Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan yang dibangun di Bongki Kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), disorot dan ditolak oleh warga, Kamis (25/11/21).
Pasalnya, proyek tersebut menggunakan mal atau bekisting alias papan penahan. Warga menduga bangunan tersebut mudah runtuh dan tidak tahan lama.
“Kalau bisa tolong dibongkar dan dibangun kembali karena tidak tidak tahan kalau pakai mal (mudah roboh), tolong dikerja ulang dan sesuaikan dengan RAB,” ungkap sumber warga setempat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PPK proyek tersebut atas nama Mursalim yang dikonfirmasi via whatsapp membenarkan bahwa pelaksana proyek tersebut menggunakan mal. “Iya betul (menggunakan mal) tapi itu sudah saya hentikan sejak saya tahu,” ucap Muraslim dikonfirmasi Kamis malam.
Konsultan pada proyek tersebut atas nama Gunawan juga membenarkan bahwa pelaksana proyek menggunakan mal yang tidak diatur dalam Rencana Anggaran Belanja atau RAB.
“Dari awal saya sudah wanti wanti dan saya sudah infokan kepada pelaksana jangan menggunakan mal, bekerja saja sesuai gambar atau RAB. Bahkan saya minta bila mau mulai bekerja agar saya dikasi tahu, tapi waktu mereka mulai bekerja, mereka tidak kasi tahu saya jadi saya tidak tahu mereka memakai mal,” ucap Gunawan.
“Baru saya tahu bahwa mereka memakai mal setelah ada masalah. Saya juga tidak terima kalau pakai mal dan saya sudah perintahkan agar yang pakai mal dibongkar dan dibangun kembali mengikuti gambar yang sudah ada (RAB),” tutur Gunawan.
Pengurus Korkom HMI UNM Makassar, Erwin, berharap agar apa yang dikatakan Gunawan terwujud bahwa yang memakai mal dibongkar dan dibangun kembali. Karena bila tidak, maka ini akan dibawa ke ranah hukum karena bekerja tidak sesuai RAB yang disinyalir menimbulkan kerugian negara.
“Semoga apa yang dikatakan konsultan Gunawan bisa terealisasi karena kalau tidak maka hal ini bisa berujung pidana karena mereka bekerja tidak sesuai RAB dan yang pasti timbul kerugian negara pada proyek ini,” tegas Erwin menandaskan.
Untuk diketahui, proyek irigasi tersebut dari Dinas PSDA Bulukumba dan pelaksana proyek adalah CV. Nurfadillah, dengan total anggaran sebanyak Rp398 juta. Waktu pelaksanaan 07 Oktober 2021 hingga 20 Desember 2021.
Editor: Heri..