Wajo, Sulsel- Perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan dilaksanakan serentak 25 Mei 2021, menjadi perhatian serius Polres Wajo dalam menciptakan pelaksanaan demokrasi di tingkat desa yang diharapkan berjalan aman, lancar dan sukses.
Wakapolres Wajo, Kompol Andi Tonra Lipu SH, kepada Beritasulsel.com, mengungkapkan, Polres Wajo telah memetakan titik rawan pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Wajo.
“Ada dua kecamatan yang kini mendapat label zona merah berdasarkan pantauan kami, yakni Kecamatan Keera dan Pitumpanua,” ujar Kompol Andi Tonra Lipu, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/3).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kompol Andi Tonra Lipu, penetapan titik zona merah ini, berdasarkan hasil pengamatan dan studi konflik kepentingan dalam Pilkades 2021 ini, terutama masing-masing para pendukung.
Untuk itu, Andi Tonra Lipu, menghimbau masyarakat, simpatisan dan para pendukung agar tetap memberi dukungan tanpa melanggar aturan perundang-undangan yang berlaku. “Jangan sampai hanya karena memberi dukungan ke calon kepala desa, kemudian menciptakan ruang konflik di tengah masyarakat,” ujar Wakapolres Wajo, Kompol Andi Tonra Lipu.
Meski telah memetakan zona merah, bukan berarti wilayah lainnya di luar kecamatan Keera dan Pitumpanua luput dari pantauan. “Itu tergantung dari situasi dan kultur simpatisan di masing-masing desa,” ujar Andi Tonra Lipu.
Setidaknya ada 103 desa yang akan menghelat Pilkades di 13 Kecamatan. Kontestasi ini diikuti 70 incumbent. Adapun 33 kepala desa dipastikan tidak bisa lagi mencalonkan diri karena sudah tiga periode.
Adapun Pola PAM TPS, untuk TPS aman dengan komposisi 1 Polisi, 2 Kamra (Linmas) 1 TPS, TPS Rawan 1 sebanyak 2 polisi, 4 Kamra (Linmas), 1 1 TPS, sementara khusus zona merah 3 polisi, 6 Kamra (Linmas), 1 TPS.(PRD)