Isu Kepala Desa Parigi Meninggal karena Vaksin, Ini Tanggapan Dinas Kesehatan Kab. Wajo

- Redaksi

Kamis, 1 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kades Parigi

Kades Parigi

Wajo, Sulsel- Berita duka datang dari masyarakat Desa Parigi, Kecamatan Takkalalla. Pasalnya, kepala Desa yang mereka cintai memghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Wahidin, Kamis, 1 Juli 2021.

Beredar isu bahwa, almarhumah meninggal karena tidak cocok dengan vaksin, atau meninggal karena vaksin. Pasalnya setelah mendapatkan vaksin kedua, muncul gejala kelopak mata yang selalu jatuh.

menanggapi hal tersebut, Jubir Satgas Covid-19 kab. Wajo, Safaruddin, dihubungi Beritasulsel.com, mengatakan, bahwa isu tersebut tidak bisa dipastikan kebenarannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Isu seperti itu tidak bisa dipastikan kebenarannya. Sebelum diberikan vaksin kepada seseorang, tim akan melakukan screening dan pemeriksaan. Hanya yang memenuhi syarat yang akan mendapatkan vaksin” Kata Safaruddin.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa, saat ini jeda pemberian antara vaksin pertama dan vaksin kedua sekarang itu adalah 28 hari. Salah satu tujuannya adalah untuk melihat apakah setelah diberikan vaksin akan menimbulkan efek bagi penerima.

“Mari kita lepas kepergian dan doakan almarhumah semoga mendapatkan terbaik di sisi-Nya. Saya kira itu adalah hal terbaik yang perlu kita lakukan sekarang. Pihak dinas kesehatan akan terus memantau perkembangan kejadian ini dengan berkoordinasi dengan pemprov Sulsel. Mari kita percayakan kepada mereka” Harap Safaruddin.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kab. Wajo melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kab. Wajo, Andi Sumange Alam mengatakan bahwa berdasarkan data diagnosa dari RSUD Lamaddukkelleng, sebelum almarhumah berobat mandiri ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo, diagnosisnya Efusi Pluera Dextra, yaitu ada penumpukan cairan di lapisan paru-paru dan tidak terdapat diagnosis KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), jadi bukan efek vaksin.

“Berdasrkan diagnosa tersebut, bisa dipastikan bahwa isu yang mengatakan bahwa Almarhumah Hj. Yulia Yasmin karena efek samping vaksin itu tidak benar” Kata Andi Sumange.

Bupati Wajo yang dihubungi melalui ajudannya menyampaikan duka cita mendalam karena kehilangan salah satu kepala desa terbaiknya.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Hj. Yulia Yasmin. Semoga segala amal ibadah almarhumah diterima dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan” kata Amran.(prd)

Berita Terkait

Delapan Sanggar Seni Sekolah di Wajo Terima Bantuan Alat Musik Tradisional
Anniversary 40 Tahun Pernikahan, Tawa Bahagia Andi Ernie Haswiaty untuk Sang Profesor
Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo
Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah
Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN
Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan
Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Ir. H. Firmansyah Perkesi-Andi Merlyn Iswita Emban Tugas Pimpinan Sementara DPRD Wajo

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:08

Delapan Sanggar Seni Sekolah di Wajo Terima Bantuan Alat Musik Tradisional

Minggu, 29 Desember 2024 - 08:22

Anniversary 40 Tahun Pernikahan, Tawa Bahagia Andi Ernie Haswiaty untuk Sang Profesor

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:16

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:47

Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah

Kamis, 19 September 2024 - 13:46

Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN

Berita Terbaru