Beritasulsel.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin, melantik Junaedi B. S.Sos M.H sebagai Pj Bupati Jeneponto menggantikan Iksan Iskandar yang habis masa jabatannya pada 31 Desember 2023.
Sosok Junaedi B. S.Sos M.H sendiri seperti yang disampaikan oleh sahabatnya Azis Karaeng Baso adalah seorang pekerja yang ulet dan tekun.
“Beliau itu pemikir hebat dan bekerja sangat profesional,” kata Azis Karaeng Baso kepada Beritasulsel.com pada Jum’at (5 Januari 2024) setelah Sholat Jum’at bersama Pj Bupati Jeneponto di Masjid Raya Togo-togo.
Azis Karaeng Baso kemudian bercerita bahwa sahabatnya Junaedi Karaeng Le’leng pada saat mendampingi H.M Yasin sebagai Kepala Bappeda Bantaeng pada periode Bupati Azikin Solthan itu, diperhadapkan pada situasi stabilitas keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pada masa itu di era Bupati Azikin Solthan, pembangunan di Bantaeng mengusung visi Maju Mandiri Berlandaskan Iman dan Taqwa,” kata Azis Karaeng Baso.
“Waktu itu Pak Junaedi merupakan konseptor spesialis yang membuat kata sambutan bagi Bapak Bupati Azikin Solthan yang menyampaikan kabar gembira bagi masyarakat Bantaeng tentang indahnya kedamaian,” ungkap Azis Karaeng Baso.
Sahabat Pj Bupati Jeneponto ini mengisahkan cerita diatas dengan gambaran sebuah angin segar perlahan tapi pasti.
“Kemarahan massa menghakimi para pelaku kriminal yang sudah menyerahkan diri ke pihak berwajib, jadi momentum pembangunan karakter manusia untuk menjaga stabilitas di Kabupaten Bantaeng”.
Lanjut kata Azis Karaeng Baso, bahwa periode pemerintahan selanjutnya setelah era Azikin Solthan (Dimasa pemerintahan Prof Nurdin Abdulah), Pak Junedi menghadapi situasi yang lebih rumit dari sebelumnya.
“Di era pemerintahan Prof Nurdin Abdullah menjabat Bupati Bantaeng, saya melihat Pak Junaedi ini semakin matang menjadi seorang pemikir yang menerjemahkan konsep Bapak Bupati Nurdin Abdullah pada saat itu,” kata Azis Karaeng Baso yang juga mantan Kepala Desa Pao di Kecamatan Taroang Jeneponto ini.
“Dengan tema The New Bantaeng pada masa pemerintahan Prof Nurdin, Bantaeng menjelma sebagai kota jasa, kota industri dan benih berbasis teknologi tumbuh,” jelas Mantan Kades Pao Jeneponto.
Dia menambahkan bahwa pada masa itu, Pak Junaedi memanajemen perencanaan dan penganggaran pembangunan yang seakan-akan menyulap Kabupaten Bantaeng menjadi kota kecil dengan perkembangan yang sangat pesat.
“Berkat profesionalisme Pak Junaedi selama 10 tahun membantu Prof Nurdin yang menjabat sebagai Bupati Bantaeng kala itu, maka Pak Junaedi diboyong ke pemerintah provinsi oleh Prof Nurdin Abdullah yang menjadi Gubernur Sulsel di tahun 2018,” kata Azis Karaeng Baso.
Dia mengatakan bahwa pada saat Pak Junaedi meninggallkan Bantaeng di tahun 2018 dan diboyong Prof Nurdin Abdullah yang menjadi Gubernur Sulsel untuk bekerja di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, banyak komentar para pegawai di Kabupaten Bantaeng yang merasa kehilangan sosok pemikir dan dikenal sebagai sosok yang selalu hadir memberikan solusi dari pihak yang menyampaikan permasalahan perencanaan dan penganggaran di Kabupaten Bantaeng.
“Jujur, saya dan Pak Junaedi adalah kader dari Bapak H. Muhammad Yasin (Eks Wakil Bupati era Nurdin Abdullah) yang telah memakai Pin Garuda di Bumi Turatea,” kata Azis Karaeng Baso.
“Saya di level pemerintahan tingkat desa dan Pak Junaedi di level Kepala Daerah (Pj Bupati Jeneponto),” ungkap Azis Karaeng Baso.
Mantan Kades Pao Jeneponto ini kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa kami mencapai posisi itu bukan langsung dan tidak instan.
“Saya dan Pak Junaedi mendapatkan karpet merah di Kabupaten Jeneponto itu bukan karena pengaruh dari nama besar orang tua. Melainkan hasil dari titik nol yang menjadi seorang pemimpin di level yang berbeda,” ucap Azis Karaeng Baso.
Azis Karaeng Baso kemudian melanjutkan kisahnya bersama Pj Bupati Jeneponto Junaedi B. S.Sos M.H sewaktu masih jadi staf honorer di kantor Bappeda Bantaeng.
“Saat itu saya dan Pak Junaedi masih staf honorer dan saya ingat saat kami merasakan mengantarkan Surat Musrenbang dengan naik motor dalam kondisi saat itu sedang hujan,” kata Azis Karaeng Baso.
“Satu mantel kami berdua, dan ini kami kerjakan demi pengabdian untuk bangsa,” ungkap Azis Karaeng Baso.
“Alhamdulillah, apa yang terjadi hari ini adalah kehendak Allah Swt yang memberikan amanahnya kepada yang dia kehendaki,” ucap Mantan Kades Pao di Kecamatan Taroang Jeneponto.
Azis Karaeng Baso lalu menjelaskan bahwa Bumi Turatea Jeneponto adalah tanah para Karaeng yang memegang penuh adat dan budaya yang sudah tertulis di “Lontara Bilang” yang mengatakan :
“Nia se’re wattu anjari pemimpin tau tanga lebbaka nisabbu sabbu, natanga nisanna sanna”.
“Mungkin inilah sosok yang dimaksud Lontara Bilang tersebut, dimana Pak Junaedi Karaeng Le’leng merupakan sosok yang tak pernah di cerita ditingkat kabupaten maupun di level provinsi dan akhirnya nama beliau muncul menjadi Pj Bupati Jeneponto,” ungkap Azis Karaeng Baso.
“Kehendak Allah Swt menginginkan Pak Junaedi Karaeng Le’leng untuk memimpin, sehingga pilihan Kemendagri mempercayakan kepada beliau yang merupakan keturunan anak Karaeng Bangkala untuk memimpin di Kabupaten Jeneponto saat ini,” kata Azis Karaeng Baso.
Mantan Kepala Desa Pao di Jeneponto ini berharap dengan mengatakan : “Saatnya sekarang kita bangun bersama untuk menjadi pemantik kejayaan Jeneponto kedepan”.
“Kita semua warga Jeneponto, berikan kepercayaan kepada Pj Bupati Jeneponto Junaedi Karaeng Le’leng untuk menjalankan amanah ini,” pinta Azis Karaeng Baso.
“Sinampe pi na kiciniki anak Karaeng Bulaeng tau nasalewangan parasanganta, (Sebentar kita akan melihat bagaimana seorang yang berperilaku selalu berbuat baik, akan mencapai tingkat kejayaan di daerah yang di pimpinnya. Dimana daerah itu, masyarakat akan mendapatkan kedamaian dan kesejahteraan),” kata Azis Karaeng Baso.