Sekelompok anak diduga telah melakukan penganiayaan terhadap anak berinisial RS. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis malam (16/03/23) sekira pukul 20:30 Wita di Jalan Pahlawan (Pintu Masuk Perumahan Sasayya) Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.
Berdasarkan informasi yang didapatkan media ini, korban mengendarai sepeda motor. Selanjutnya disekitar pertigaan jalan masuk perumahan (BTN Sasayya), korban merasa ada yang memanggil dirinya. Setelah yang memanggil dirinya berada disampingnya, kemudian sepeda motor korban ditendang oleh dua orang yang belakangan diketahui berinisial RD dan AD.
Keluarga korban yang dihubungi pada Kamis tengah malam oleh media ini, juga membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan sebelum kejadian itu terjadi, korban membonceng orangtuanya, namun sesampainya ditempat tujuan, orangtua korban merasa ada kelupaan dirumah. Jadi disuruhlah si anak (korban) untuk balik ke rumah mengambil barang yang terlupa itu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah kejadian, kami antar korban ke Polsek Bissappu untuk melapor”, kata keluarga korban.
Penelusuran terkait kejadian ini berlanjut. Pada Jumat pagi (17/03/23) sekira pukul 10:00 Wita, Beritasulsel.com kunjungi Polsek Bissappu Polres Bantaeng untuk mencari informasi terkait dengan peristiwa penganiayaan yang di alami oleh RS.
“Iya benar, semalam itu ada laporan masuk dengan Nomor : LP/05/III/2023/SULSEL/Res-Btg/SPKT Sek.Bsp terkait penganiayaan atas nama RS sebagai pelapor”, ungkap Kapolsek Bissappu Iptu Amiruddin C.
“Setelah laporan diterima, petugas gabungan Polsek Bissappu dan Resmob Polres Bantaeng segera mencari dan mengamankan salah satu dari terduga pelaku”, kata Iptu Aco, sapaan akrab Kapolsek Bissappu.
“Berdasarkan keterangan korban (Pelapor), terduga pelaku ada sekitar 6 orang. Sementara salah satu terlapor yang sudah diamankan ini pada pemeriksaan awal mengatakan hanya 2 orang yang melakukan penganiayaan. Dirinya dan rekannya yang berdomisili di Kp Kanang Kanang, Desa Tino, Kabupaten Jeneponto”, jelas Iptu Aco.
Kapolsek Bissappu, Iptu Amiruddin juga mengatakan akan terus melakukan pencarian terhadap teman terduga pelaku yang sudah diamankan.
“Kami akan terus mencari teman terduga pelaku yang menurut informasi, dia adalah warga Kp Kanang Kanang, Desa Tino Jeneponto”, tegas Iptu Aco.
Sementara itu, salah satu keluarga korban bernama Nasrullah atau yang lebih akrab dipanggil Bung Tomo kepada media ini mengatakan bahwa pelayanan Polsek Bissappu sangat mengecewakan.
Bung Tomo sapaan akrab Nasrullah kesal dan mendongkol karena ingin mencari informasi terkait kejadian yang menimpa keluarganya, namun mendapatkan bahasa kurang mengenakkan dari petugas.
Sekertaris Umum LSM LIRA DPD Bantaeng ini dengan tegas mengatakan : “Masa petugas Polsek Bissappu yang jaga di piket malam itu bilang ke kami katanya tidak menerima tamu karena sudah agak larut malam”.
Baca beritanya di : https://saksihukumindonesia.com/2023/03/17/kejadian-pengroyokan-anak-pelajar-di-duga-pelaku-sekelompok-geng-motor-anggota-polsek-bissappu-kurang-bagus-pelayanan/
“Saya tengah malam itu sekitar pukul 01:00 Wita datang ke Polsek Bissappu untuk mencari informasi terkait penganiayaan terhadap RS yang merupakan keluarga saya, namun bahasa petugas ke saya itu sangat kasar dengan mengatakan tidak menerima tamu karena sudah larut malam”, ketus Bung Tomo.
“Saya meminta kepada Kapolres Bantaeng untuk mengevaluasi kinerja anggota Polsek Bissappu. Karena Polisi sebagai pelayan masyarakat, wajib menjujung tinggi nama baik institusi Polri dalam pelayanan kepada masyarakat”, tegas Bung Tomo.