Beritasulsel.com – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, yang diduga dipotong sebanyak Rp30 ribu, mendapat perhatian dari Ketua LSM ASATU DPD Bulukumba, Try Wahyudi.
Hari ini Kamis 21 April 2022, Try Wahyudi bersama beberapa rekannya audiens dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bulukumba.
“Iya kami audiens dengan Dinsos dan diterima oleh Korkab PKH Dinsos Bulukumba ibu Besse Nasriana Jabbar. Kami membicarakan dugaan Pungli BPNT di Desa Bontomanai dan mencari solusi agar kasus serupa tidak terjadi di desa lain,” ungkap Try.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dan alhamdulillah Ibu Besse merespon baik tujuan kami dan beliau berjanji akan melanjutkan hasil pembicaraan kami tadi ke Bank Mandiri yang menaungi para agen BPNT di Bulukumba,” imbuhnya.
“Kalau solusi dari kami, kami berharap Bank Mandiri mencopot agen yang melakukan Pungli karena kalau tidak dicopot, tidak menutup kemungkinan agen di lain desa akan berbuat hal yang sama karena ada contoh agen tidak ditindak, maka dari itu kami berharap agennya dicopot,” harap Try.
Dia menjelaskan bahwa sesaat setelah berita mencuak tentang bantuan BPNT di Desa Bontomanai diduga disunat, Try mengaku langsung melakukan investigasi menemui beberapa penerima BPNT di Desa Bontomanai.
“Saya ke Bontomanai temui penerimanya dan hasilnya ternyata memang ada potongan 30 ribu, penerima hanya menerima 170 ribu saja dipotong 30 ribu yang mereka tidak tahu untuk apa potongan tersebut,” tutur Try.
“Dinas sosial Kabupaten Bulukumba juga turun menemui penerima dan mereka juga temukan bahwa memang dipotong 30 ribu. Hal itu kami ketahui karena ibu Besse sendiri yang memberitahu kami waktu pertemuan tadi bahwa pihaknya menemukan BPNT di Desa Bontomanai ada potongan,” beber Try.
“Ibu Besse juga mengatakan ke kami bahwa agen di Bontomanai sudah mengakui bahwa memang memotong uang BPNT sebanyak 30 ribu tapi agen tersebut akui, kata ibu Besse tadi, hanya 70 orang yang dia potong,” sambung Try.
“Jadi saat ini kami menunggu tindakan dari pihak Bank Mandiri. Kalau Bank Mandiri tidak menindaki ‘agen nakal’ maka kuat dugaan Bank Mandiri turut bermain dan patut kami duga Bank Mandiri keciprat uang pungli. Dan bila itu terjadi maka memaksa kami demo berjilid jilid,” pungkas Try.
Diberitakan sebelumnya, lanjut ke halaman 2
Halaman : 1 2 Selanjutnya