DAERAH,BERITASULSEL.COM–Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Gazali Kabupaten Bulukumba menilai pernyataan penceramah pada Tabligh Akbar di Bulukumba provokatif. Sabtu, (9/11/2024).
Belakangan diketahui, penceramah yang diduga provokatif itu merupakan Ustadz H. Harifuddin Lewa.
Harifuddin Lewa mengisi ceramah pada kegiatan Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Komunitas Pendakwah Keren (KPK) di lapangan pemuda, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba. Pada Jumat malam, (8/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam rekaman video 48 detik yang beredar, Harifuddin Lewa bertanya kepada peserta Tabligh Akbar.
“Kelas berapa mako kau (sambil menunjuk peserta satu persatu), kau..? SMP ini, yang SMA mana,” Tanya Harifuddin satu persatu ke peserta.
Lanjut Harifuddin bertanya kepada peserta yang jenjang pendidikannya Sekolah Menengah Atas atau SMA. “Kau, kalau kuliah nanti dimana,Unhas?” Tanya Harifuddin.
Sontak para peserta tersebut menjawab, “Al Gazali,” Teriak serentak peserta itu.
Jawaban tersebut langsung ditepis Harifuddin, “Janganko di Al Gazali, mending kau kuliah nanti di U*N,” Sembari Harifuddin menawarkan dengan menyebut nama salah satu Universitas yang berada di kota makassar.
Ekspresi dan pernyataan Harifuddin Lewa tersebut dinilai meremehkan dan mengintimidasi lembaga pendidikan STAI Al Gazali Bulukumba.
Ketua DEMA STAI Al Gazali Bulukumba, Maulana Fajar mengecam pernyataan Harifuddin Lewa, ia menilai pernyataan itu terkesan provokatif serta merendahkan lembaga kampusnya.
“Ceramah yang disampaikan dalam Tabligh Akbar tersebut sangat jauh melenceng dari tema yang telah diangkat oleh panitia pelaksana,” Kata Maulana.
Lanjut Maulana, ia menilai kalimat tersebut terkesan merendahkan Perguruan Tinggi yang ada di Bulukumba dan itu tidak pantas dikeluarkan bagi seorang pendakwah, apalagi dihadapan publik.
“Potensi memicu kegaduhan,” Tandasnya.
Salah satu panitia pelaksana yang enggan menyebutkan namanya. Kepada Beritasulsel.com network Beritasatu.com ,ia mengatakan pihak terkait (Harifuddin Lewa) telah melakukan klarifikasi permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Ia pun mengirimkan video klarifikasi berdurasi 1.08 detik. Dalam video tersebut, Harifuddin Lewa menghaturkan maaf jika pernyataannya itu dianggap merugikan pihak STAI Al Gazali Bulukumba.
“Saya menghaturkan dan mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jikalau ada yang merasa terintimidasi dalam dakwah saya, lebih khusus kepada adek-adek saya mahasiswa Al Gazali Bulukumba, yang saya maksud itu kan Al Gazali di Makassar,” Kata Harifuddin dalam video klarifikasi itu.
Lanjut dalam video, Harifuddin mengatakan, pernyataannya itu ia tujukan untuk Perguruan Tinggi Al Gazali yang berada di kota Makassar, ia mengaku tidak mengetahui bahwa ada Perguruan Tinggi bernama Al Gazali di Kabupaten Bulukumba.
“Makassar itu kan sudah tidak punya Al Gazali, karena sudah berubah menjadi Universitas Islam Makassar (UIM),” Tepisnya.
“Sehingga dengan adanya kalimat yang saya lontarkan semalam, saya terus terang tidak mengetahui kalau masih ada Al Gazali di Kabupaten Bulukumba,” Kata Harifuddin Lewa. (**)
Penulis : Hendra Wiranto
Editor : Redaksi