Wajo, Sulsel – Polres Wajo memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk bencana gempa 6,2 magnitudo yang terjadi 15 Januari lalui di Sulawesi Barat. Tim ini berangkat dari Mapolres Wajo ke wilayah yang terdampak gempa, Senin (18/1) sekitar pukul 15:15 Wita.
‘Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polres Wajo terhadap bencana gempa di Sulbar,” ujar Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam A, S.IK. MM, saat melepas tim bantuan kemanusiaan untuk Bencana alam di Sulbar.
Kapolres Wajo, didampingi Waka Polres Wajo bersama para pejabat utama dan personil Polres Wajo, mengatakan, bantuan kemanusiaan ini merupakan upaya personil Polres Wajo beserta staf dan bhayangkari mengumpulkan bantuan sembako antara lain seperti Indomie, beras, minyak dan kebutuhan rumah tangga lainnya serta obat-obatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebanyak 4 Mobil yang berangkat Ke Sulbar untuk membawa bantuan, diantaranya 2 mobil truck yang berisikan sembako dan obat-obatan, serta dua mobil lainnya melakukan pengawalan.
Sementara itu, Jumlah korban tewas akibat bencana gempa ini menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Raditya Jati, yang dirilis CNN Indonesia, berasal dari dua kabupaten yakni Mamuju dan Majene.
“Untuk korban meninggal dunia di Kabupaten Majene 9 orang, kemudian Kabupaten Mamuju meninggal dunia 64 orang,” tutur Raditya Jati, Minggu (17/1).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar terus memperbarui pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas serta, relawan maupun instansi lain untuk proses evakuasi warga terdampak.
Sementara di Kabupaten Mamuju dilaporkan 189 orang dirawat inap lantaran dalam kondisi luka berat. Adapun sekitar 15 ribu warga terdampak, mengungsi.(PRD)