Beritasulsel.com – Warga Desa Bontoharu Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, mengeluhkan sikap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bulukumba yang terkesan tidak memperdulikan keadaan Pasar Bontoharu atau Pasar Rakyat Sampeang.
Menurut warga, sejak dibangun tahun 2018 silam, pasar tersebut tidak seperti pasar pada umumnya hanya didatangi oleh warga setempat saja.
“Kalau hari hari pasar pak, yang datang hanya sekitar 40 sampai 50 orang, orang orang sini saja warga setempat. Hal itu karena jadwal pasar ini bersamaan dengan tiga pasar di Kecamatan Rilau Ale yang telah lebih dulu dibangun, jadi Pasar Bontoharu tidak ada yang berminat datang,” ujar warga setempat yang minta namanya tidak dimediakan, Senin (12/01/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk itu warga meminta kepada pemerintah daerah melalui Disperindag agar membuat terobosan sehingga pasar Bontoharu juga dikunjungi oleh warga dan pedagang dari luar.
“Percuma negara menghabiskan uang miliaran rupiah lalu pemanfaatannya tidak maksimal. Disperindag harusnya membuat terobosan baru mencarikan solusi biar pasar Bontoharu sama dengan pasar pasar pada umumnya. Usul saya kalau bisa jadwal hari pasar untuk Bontoharu diubah jangan bersamaan dengan pasar lainnya,” harap warga.
Kepala Disprendag Bulukumba, Munthasir Nawir, yang dikonfirmasi berjanji akan mengundang aparat pemerintah setempat untuk duduk bersama mencari solusi agar keinginan waega terpenuhi.
“Memang jadwal Pasar Bontoharu bersamaan dengan Pasar Balimbing dan Pasar Palampang. Ketiga pasar besar ini bersamaan pelaksanaannya sehingga wajar kalau pengunjung Pasar Bontoharu sepi. Nanti kita panggil pemerintah setempat dan cari solusinya , bila perlu kita ubah jadwal hari pasar untuk Bontoharu” pungkas Munthasir. (Andi Bur/Parawansyah)