“Hanya Perempuan Yang Bisa”
Oleh:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nurkanita Maruddani Kahfi
Ketua KNPI Sulawesi Selatan
PENDIDIKAN merupakan salah satu pilar utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Melalui sektor ini, masyarakat dapat memperoleh keterampilan, pengetahuan dan nilai-nilai yang esensial untuk kemajuan sosial dan ekonomi.
Dalam konteks ini, argumen bahwa hanya perempuan yang benar-benar dapat memahami kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan patut dipertimbangkan, meskipun kerap menjadi kontroversial.
Mengapa?
Pertama, perempuan sering memainkan peran sentral dalam pendidikan di tingkat keluarga dan komunitas.
Sebagai ibu dan pengasuh, perempuan cenderung menjadi guru pertama bagi anak-anak mereka.
Mereka mengajarkan dasar-dasar bahasa, keterampilan sosial dan nilai-nilai moral. Pengalaman langsung ini memberikan perempuan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan dalam pendidikan, serta bagaimana sistem pendidikan dapat mempengaruhi kesejahteraan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.
Kedua, perempuan sering terlibat dalam pekerjaan pendidikan di sektor formal, baik sebagai guru, administrator, maupun dalam peran administratif lainnya.
Pengalaman mereka dalam mengelola kelas, merancang kurikulum dan berinteraksi dengan siswa memberikan mereka wawasan tentang dinamika pendidikan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.
Mereka juga lebih sering terlibat dalam kegiatan pengembangan kurikulum yang inklusif, mempromosikan pendidikan gender yang setara dan mendukung kebutuhan spesifik siswa dari berbagai latar belakang.
Selain itu, perempuan dalam banyak budaya seringkali menjadi penggerak utama dalam reformasi pendidikan, berjuang untuk akses pendidikan yang lebih baik dan lebih adil bagi semua anak, terutama untuk anak perempuan.
Melalui upaya ini, mereka tidak hanya mengidentifikasi kesenjangan dalam sistem pendidikan tetapi juga merumuskan solusi yang mempertimbangkan kebutuhan khusus dan tantangan yang dihadapi oleh siswa.
Namun, penting untuk diingat bahwa memahami kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan bukanlah tugas yang bisa dibebankan hanya kepada perempuan.
Kesejahteraan masyarakat dan efektivitas sistem pendidikan memerlukan kontribusi dari semua pihak, terlepas dari gender.
Laki-laki juga memiliki peran penting dalam pendidikan, baik sebagai pendidik maupun sebagai pembuat kebijakan.
Kolaborasi antara perempuan dan laki-laki dalam sektor pendidikan dapat memperkaya perspektif dan solusi, serta menciptakan sistem pendidikan yang lebih efektif dan inklusif.
Meskipun perempuan mungkin memiliki wawasan dan pengalaman unik yang berkontribusi pada pemahaman kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan, tidak berarti bahwa mereka adalah satu-satunya yang memiliki kemampuan tersebut.
Pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, yang melibatkan kontribusi dari semua gender, akan menghasilkan sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, semua pihak harus di ikutsertakan dalam dialog dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan.
Dengan perspektif ini, apakah anda masih meragukan perempuan?
“Catat! Hanya perempuan yang bisa yah.
Yuk Kerja Bersama,” kata Kanita Kahfi(**)