Miskinkan Koruptor: Solusi Efektif Menghentikan Korupsi

- Redaksi

Senin, 20 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Heri Siswanto

Heri Siswanto

Opini Oleh: Heri Siswanto
Direktur Utama PT. Media Nasional Network

Beritasulsel.com – Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar yang menghambat kemajuan bangsa. Dampaknya sangat merugikan, baik secara ekonomi, sosial, maupun moral. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah tegas dan efektif untuk memberantasnya. Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah “miskinkan koruptor”.

Mengapa Miskinkan Koruptor?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendekatan ini tidak hanya menghukum pelaku korupsi secara fisik melalui penjara, tetapi juga secara finansial. Mengambil kembali harta yang mereka curi dan memastikan bahwa mereka tidak bisa menikmati hasil korupsi adalah cara yang lebih adil dan memberikan efek jera yang lebih kuat. Koruptor yang dipenjara masih bisa hidup nyaman jika aset-aset hasil korupsinya tidak disita. Sebaliknya, dengan menyita semua aset dan kekayaannya, koruptor akan merasakan akibat langsung dari perbuatannya.

Efek Jera yang Lebih Kuat

Hukuman penjara saja seringkali tidak cukup memberikan efek jera. Banyak koruptor yang masih bisa menikmati kekayaan hasil korupsi mereka setelah keluar dari penjara. Dengan mengimplementasikan hukuman finansial yang berat, termasuk penyitaan aset dan pelarangan berbisnis, koruptor akan berpikir dua kali sebelum melakukan tindak kejahatan ini. Hukuman ini juga bisa diperluas hingga keluarga dekat yang turut menikmati hasil korupsi, untuk mencegah penyembunyian aset.

Mengembalikan Kerugian Negara

Miskinkan koruptor juga berarti mengembalikan harta yang dicuri kepada negara. Dana hasil korupsi bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan demikian, proses ini tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga memulihkan kerugian yang dialami negara dan rakyat.

Membangun Budaya Antikorupsi

Pendekatan ini juga memiliki potensi untuk membangun budaya antikorupsi di masyarakat. Ketika masyarakat melihat bahwa koruptor tidak hanya dihukum secara fisik tetapi juga kehilangan semua hasil kejahatannya, maka kepercayaan publik terhadap sistem hukum akan meningkat. Ini juga akan menjadi pelajaran bagi generasi muda tentang konsekuensi dari tindakan korupsi, serta mendorong mereka untuk menjauhi perilaku koruptif.

Kesimpulan

Korupsi adalah musuh bersama yang harus diperangi dengan tegas dan efektif. Miskinkan koruptor adalah salah satu cara yang bisa memberikan efek jera yang lebih kuat, mengembalikan kerugian negara, dan membangun budaya antikorupsi. Melalui pendekatan ini, diharapkan kita bisa melihat perubahan signifikan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Saatnya kita berdiri bersama untuk memiskinkan koruptor dan memulihkan martabat bangsa. (***)

Berita Terkait

Pilkada Bantaeng 2024, Memilih Pakai Rasio atau Pakai Rasa? Tentukan Pilihanmu!
Stop Kekerasan pada Jurnalis! Pers Indonesia adalah Representasi Kedaulatan Rakyat  
Pemimpin Pembelajar
Pemimpin Pemberani
Ketua KNPI Sulsel, Kanita Kahfi: Hanya Perempuan Yang Bisa!
Saya Bangga Jadi Wartawan
Tolak RUU Penyiaran: Menjaga Kebebasan Pers dan Hak Publik atas Informasi
Harga Keringat Guru

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 00:38

Pilkada Bantaeng 2024, Memilih Pakai Rasio atau Pakai Rasa? Tentukan Pilihanmu!

Kamis, 5 September 2024 - 16:00

Stop Kekerasan pada Jurnalis! Pers Indonesia adalah Representasi Kedaulatan Rakyat  

Minggu, 18 Agustus 2024 - 14:43

Pemimpin Pembelajar

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:49

Pemimpin Pemberani

Rabu, 7 Agustus 2024 - 16:50

Ketua KNPI Sulsel, Kanita Kahfi: Hanya Perempuan Yang Bisa!

Berita Terbaru