Pemimpin Pemberani

- Redaksi

Senin, 12 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Bang Irwan

Dalam sejarah kepemimpinan, keberanian adalah salah satu karakter yang paling dihargai dan diperlukan, terutama ketika masyarakat yang dipimpin berada dalam keraguan dan kecemasan. Seorang pemimpin yang berani tidak hanya menjadi sumber inspirasi bagi rakyatnya, tetapi juga menjadi oase penyejuk di tengah ketakutan dan ketidakpastian.

Pada awal tahun 2021, ketika pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan, Andi Sudirman Sulaiman membuat keputusan berani dengan menjadi pejabat pertama di Sulawesi Selatan yang bersedia divaksin Sinovac yang merupakan produksi China. Itu adalah keputusan penuh resiko saat itu, tapi harus diambil untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kita tahu, bahwa saat itu berbagai isu dan hoaks tentang bahaya vaksin Sinovac merebak di tengah masyarakat. Sebagian orang menuduh pemerintah lemah dan terjebak dalam konspirasi China. Orang-orang bingung menilai mana informasi yang dapat dipercaya dan mana yang palsu. Akibatnya, rakyat Indonesia terpecah ke dalam dua kutub ekstrim, kelompok pro-vaksin dan kelompok anti-vaksin.

Dalam situasi seperti itu, keberanian dan keteladanan pemimpin menjadi sangat menentukan. Andi Sudirman Sulaiman tidak hanya berdiri paling di depan mengajak masayarakat untuk menerima vaksinasi covid-19, tapi juga memberikan keteladanan dengan menjadi pejabat pemerintah provinsi yang pertama menerima vaksin, dengan segala resikonya.

Andi Sudirman yang merupakan Wakil Gubernur Sulsel saat itu bisa punya segudang alasan untuk menghindar atau menolak. Juga bisa memerintahkan pejabat di bawahnya sebagai penerima vaksin pertama dan menanggung sendiri resikonya. Tapi beliau tidak mengambil keputusan itu. Andi Sudirman Sulaiman mengajukan diri sebagai penerima vaksin pertama untuk membuktikan kepada rakyatnya bahwa vaksinasi Covid-19 sangat aman dan solusi terbaik melawan wabah saat itu.

Keberanian Andi Sudirman Sulaiman meruntuhkan tembok ketakutan dan membuka jalan bagi program vaksinasi massal di Sulawesi Selatan. Hanya dalam waktu 5 bulan, warga Sulawesi Selatan yang menerima vaksinasi mencapai 1,3 juta warga dan bertambah terus setelahnya untuk mencapai _herd immunity_ (kekebalan komunal) melawan wabah Covid-19.

Ini bukanlah momentum pertama Andi Sudirman Sulaiman menunjukkan karakter pemberaninya sebagai seorang pemimpin. Setahun sebelumnya ketika terjadi konflik berdarah antar warga di Wamena, Papua, yang melibatkan warga Sulawesi Selatan sebagai korbannya, sang Wakil Gubernur juga tidak tinggal diam.

Dalam situasi yang penuh bahaya dan ketidakpastian, Andi Sudirman Sulaiman memutuskan untuk terbang langsung ke Wamena, melihat dari dekat kondisi para pengungsi yang sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan. Ia hadir di tengah-tengah mereka, merasakan langsung penderitaan mereka, menguatkan mereka dan dengan penuh keberanian memfasilitasi evakuasi hampir 10 ribu korban terdampak ke daerah-daerah yang lebih aman.

Dibutuhkan nyali yang besar untuk memasuki wilayah rawan konflik seperti itu. Tapi rasa tanggungjawab yang tinggi sebagai pemimpin, dan rasa empati yang besar terhadap para korban, mendorong Andi Sudirman Sulaiman untuk terjun langsung membesarkan hati warga Sulsel yang ada di Wamena. Mungkin terlihat sepele, tapi kehadiran seorang pemimpin di tengah rakyat yang sedang cemas adalah tindakan yang sangat berarti.

Keberanian bukanlah tidak adanya rasa takut, tetapi kemampuan untuk bertindak dengan benar meski diliputi oleh ketakutan. Melalui tindakannya, Andi Sudirman Sulaiman menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang sejati adalah mereka yang berani berdiri di depan rakyatnya, menjadi contoh yang nyata, dan memberikan harapan serta keyakinan kepada mereka. Keberanian ini adalah warisan yang tak ternilai, sebuah karakter yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin di mana pun dan kapan pun. (*)

Berita Terkait

Pilkada Bantaeng 2024, Memilih Pakai Rasio atau Pakai Rasa? Tentukan Pilihanmu!
Stop Kekerasan pada Jurnalis! Pers Indonesia adalah Representasi Kedaulatan Rakyat  
Pemimpin Pembelajar
Ketua KNPI Sulsel, Kanita Kahfi: Hanya Perempuan Yang Bisa!
Saya Bangga Jadi Wartawan
Tolak RUU Penyiaran: Menjaga Kebebasan Pers dan Hak Publik atas Informasi
Miskinkan Koruptor: Solusi Efektif Menghentikan Korupsi
Harga Keringat Guru

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 00:38

Pilkada Bantaeng 2024, Memilih Pakai Rasio atau Pakai Rasa? Tentukan Pilihanmu!

Kamis, 5 September 2024 - 16:00

Stop Kekerasan pada Jurnalis! Pers Indonesia adalah Representasi Kedaulatan Rakyat  

Minggu, 18 Agustus 2024 - 14:43

Pemimpin Pembelajar

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:49

Pemimpin Pemberani

Rabu, 7 Agustus 2024 - 16:50

Ketua KNPI Sulsel, Kanita Kahfi: Hanya Perempuan Yang Bisa!

Berita Terbaru