Terkait Polemik Pupuk Nonsubsidi, Kadis TPHP Bulukumba Surati Distributor

- Redaksi

Rabu, 4 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terkait Polemik Pupuk Nonsubsidi, Kadis TPHP Bulukumba Surati Distributor

Terkait Polemik Pupuk Nonsubsidi, Kadis TPHP Bulukumba Surati Distributor

Beritasulsel.com – Terkait berita yang dirilis media ini beritasulsel.com mengenai adanya pengecer pupuk di Bontomanai yang diduga memaksa petani membeli pupuk nonsubsidi, mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bulukumba, Emil Yusri.

Emil mengatakan bahwa terkait berita itu, pihaknya telah menyurati pimpinan CV Hidayat selaku distributor pupuk di Kecamatan Rilau Ale agar menegur pengecer tersebut.

“Kami meminta kepada CV. Hidayat untuk memberikan teguran kepada kios pengecer yang melakukan pelanggaran,” ungkap Emil melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Rabu (4/11/20).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menjelaskan bahwa pembelian pupuk nonsubsidi oleh petani harus atas dasar kebutuhan dan keinginan petani yang bersangkutan, begitu pula pihak pengecer tidak boleh memaksa petani atau kelompok tani untuk membeli pupuk nonsubsidi.

Dalam keterangan itu, Emil juga menyinggung soal kuota pupuk untuk Kabupaten Bulukumba, bahwa saat ini kuota pupuk nonsubsidi (jenis Urea) untuk tahun 2020 sudah mencapai 14.616 ton dari kuota awal hanya 9.384 ton.

Pupuk ZA, kuota awal 1.686 ton mendapatkan tambahan 150 ton menjadi 1.836 ton. Pupuk SP36 kuota awal 1.414 ton mendapat tambahan 200 ton menjadi 1.614 ton

“Kebutuhan pupuk nonsubsidi diajukan oleh kelompok tani setiap tahunnya dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK,” jelasnya.

“Jumlah kuota pupuk nonsubsidi setiap tahunnya memang tidak sesuai dengan kebutuhan petani dalam RDKK yang diajukan oleh kelompok petani. Misalnya kebutuhan pupuk Urea dalam RDKK 2020 sebanyak 16.330 ton, namun kuota yang berikan oleh pusat hanya mencapai 14.616 ton,” tandasnya.

 

Editor: Heri Siswanto

Berita Terkait

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”
Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi
Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus
Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba
Pemilihan Ketua BEM UMB Bukukumba Tuai Sorotan, Riswandi: Tidak Transparan dan Rentan Kecurangan
Pinus Sulsel Dorong Ekologi di Bulukumba, Peluang Desa Dapatkan Tambahan Anggaran
3 Rumah di Bulukumba Terbakar, Pemuda Lumpuh dan Buta Ikut Terpanggang
Viral, Bocah Perempuan Usia 10 Tahun di Bontomanai Bulukumba Dianiaya Paman

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:09

Pj Bupati Bantaeng Hadiri High Level Meeting, Andi Abubakar: “Antisipasi Inflasi Jelang Nataru 2025”

Sabtu, 16 November 2024 - 22:36

Pagelaran Seni KPU Bulukumba Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Pjs Bupati Apresiasi

Sabtu, 16 November 2024 - 19:44

Ruang Inap PKM Herlang Tanpa Ventilasi dan AC Mati, Amin Lahaseng Minta Evaluasi, Begini Tanggapan Kapus

Sabtu, 9 November 2024 - 19:08

Dema STAI Al Gazali Nilai Ceramah Harifuddin Lewa Provokatif di Bulukumba

Minggu, 13 Oktober 2024 - 16:24

Pemilihan Ketua BEM UMB Bukukumba Tuai Sorotan, Riswandi: Tidak Transparan dan Rentan Kecurangan

Berita Terbaru