Bulukumba – Kasus oknum polisi Polsek Bulukumpa yang menolak laporan warga dan mengambil sendiri uang di dompet pelapor ditanggapi santai oleh Kapolres Bulukumba, AKBP Andi Erma Suryono.
Menurutnya, pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga sehingga anggota piket yang bertugas saat itu berinisiatif menyelesaikan kasus yang dilaporkan oleh Andi Risma dengan cara mediasi.
“Pelaku dan korban ini merupakan keluarga, maka anggota piket akan memfasilitasi mediasi. Jadi terhubunglah dengan Bhabin, tetapi selang beberapa hari mediasi tersebut memang belum terlaksana,” ucap Kapolres Bulukumba, Andi Erma ditemui di ruangannya, Jumat (21/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait ulah oknum polisi yang mengambil uang di dompet Andi Risma, Andi Erma menyebut bahwa oknum polisi tersebut berteman dekat dengan Andi Risma sehingga bercanda mengambil uang dalam dompet.
“Andi Risma dan anggota piket atau oknum polisi tersebut memang berteman sejak SD, SMP, dan SMA. Jadi saat mereka bertemu, akhirnya dia (oknum polisi) bercanda dengan mengambil uang di dompet Andi Risma,” terangnya kepada beritasulsel beritasatu.com
Kendati demikian, oknum polisi tersebut tetap ditindak dan akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku.
BACA JUGA: Wanita Korban Penganiayaan di Bulukumba Meradang, Laporannya Ditolak Polsek Bulukumpa
“Oknum tersebut telah diperiksa oleh Propam Polres dan Propam Polda, ada pun hasil pemeriksaan, saat ini masih didalami,” pungkasnya.
Pernyataan yang dilontarkan oleh mantan Kapolres Jeneponto tersebut membuat Andi Risma meradang dan membantah hal itu.
“Keluarga dan teman dekatku menyalahkan saya setelah mereka membaca pernyataan Kapolres yang tayang di beberapa media. Kapolres bilang bahwa saya ada hubungan keluarga dengan pelaku yang menganiaya anak saya. Saya nyatakan bahwa itu tidak benar karena faktanya kami tidak keluarga,” ucap Andi Risma.
BACA JUGA: Kapolsek Bulukumpa dan 2 Anggotanya Dilapor ke Propam Polda Sulsel
“Kemudian Pak Kapolres bilang bahwa saya berteman dekat dengan Ilham Darwin sejak SD, SMP, dan SMA sehingga Ilham Darwin bercanda membuka dan mengambil uang di dompetku. Saya tegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar karena saya tidak pernah berteman dengan Ilham dan saya tidak pernah satu sekolah di SD maupun SMP,” sambung Andi Risma.
“Di SMA, baru kami satu sekolah tapi kami tidak satu angkatan. Ilham Darwin angkatan 98 sedangkan saya angkatan 99. Kemudian, meskipun teman dekat, bukan berarti seenaknya mengutak-atik dompet. Dompet seorang perempuan sangat privasi, karena di dalamnya kadang ada pembalut, celana dalam, dan hal-hal privasi lainnya,” pungkasnya (***).