(Subandi bin Sattu)
Bulukumba – tawanan kelompok Abu Sayyaf kini sudah kembali bersua dengan para keluarganya setelah selama 20 bulan lamanya disandera di Filipina.
Dari tiga sandera yang telah dibebaskan, ternyata seorang diantaranya adalah warga kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, bernama Subandi bin Sattu (42 tahun).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah dibebaskan pada hari Minggu 16 September lalu, Hari ini Kamis 20 September 2018, Subandi diantar ke Bulukumba oleh perwakilan kementerian luar negeri dan diserahkan langsung ke Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali di rumah jabatan Bupati.
Kepada wartawan Subandi mengatakan bahwa dirinya ditangkap dan disandera oleh kawanan kelompok Abu Sayyaf saat ia bersama dengan rekannya sedang melaut mencari ikan tepatnya di perairan Taganak, Sabah, Malaysia, 18 Januari 2017 lalu.
Saat disandera kata Subandi, ia dijaga ketat oleh pasukan bersenjata. Meski begitu ia tidak pernah mendapat perlakuan kasar dari penyadera. Dalam sehari kata Subandi, kadang ia disuguhkan makanan sebanyak dua kali, namun bila tempatnya terdeteksi maka ia pun dipindahkan dan hanya makan sekali sehari.
“Kami tetap diberi makan. Kalau tidak ada informasi bahwa kita tidak berpindah tempat, biasanya kita makan dua kali sehari,” ungkap Subandi dikutip tribunbulukumba.com.
Menjelang pembebasan kata Subandi, saat itu dua orang bertopeng datang ke tempat ia ditahan dan menghadap ke ketua kelompok, setelah kedua orang bertopeng itu keluar, ia pun dipanggil dan diberitahu bahwa ia akan dibebaskan.
Subandi mengaku tidak kenal dengan dua orang itu, Subandi hanya tau bahwa kedua orang bertopeng itulah yang membawa ia keluar dari hutan dan membawanya ke kota.
“Awalnya saya tidak begitu percaya. Saya pikir kita hanya berpindah tempat. Tapi ternyata Alhamdulillah, saya betul-betul diselamatkan,” tambahnya.