Beritasulsel.com – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Masyarakat Bersatu (ASATU) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bulukumba. Selasa, 18 Januari 2022.
Dalam aksi tersebut demonstran meminta kepada pihak dinas sosial untuk melakukan transparansi terkait ketetapan harga nasional penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui distributor kepada agen yang tersebar diseluruh desa di kabupaten Bulukumba.
Pasalnya, para pengunjuk rasa menduga ada ‘kongkalikong’ antara pihak distribitor dengan pihak Dinas sosial untuk melakukan Mark Up anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator lapangan, Tri wahyudi juga meminta kepada dinas sosial untuk memberikan kebebasan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk menentukan barang dan komoditas yang akan dibelanjakannya ke agen penyalur sesuai pedoman penyaluran BPNT.
“Harusnya penerima bebas menentukan barang apa saja yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan penerima masing-masing”, ungkap dia.
Lanjut Tri, dirinya menyayangkan metode penyaluran yang selama ini digunakan seolah-olah telah dipaket- paketkan oleh agen. “Saya kira dengan metode paket-paketan yang ditentukan oleh agen ini mengindikasikan ada permainan antara agen dan distributor untuk meraup keuntungan besar,” Tegas dia.
Dihadapan para demonstran, Kepala Dinas sosial A.Mappiwali mengaku belum mempelajari lebih dalam soal carut marut program BPNT pasal dirinya sebagai pejabat baru.
“Yang tahu lebih dalam soal program ini adalah pihak Bank Mandiri, dan insya Allah besok kami akan temui pihak bank mandiri untuk mengevaluasi tuntutan adek-adek”, ungkap eks Kepala Bapenda Bulukumba itu.
Selain itu kordinator PKH Bulukumba, Basse Nasriana yang juga menerima aspirasi demonstran tersebut mengungkapkan hal yang sama bahwa dirinya tidak dapat berkomentar lebih dalam pasalnya ia menganggap itu diluar ranahnya.
Namun Basse sedikit memberi informasi terkait penyaluran program BPNT tahun 2022 yang masih belum jelas mekanismenya dikarenakan Bank Syariah Mandiri (BSM) juga telah membangun kerjasama dengan Kementerian sosial.
“Hasil evaluasi kami kedepannya, seperti kita ketahui BSM juga telah melebur dengan kementerian, jadi BPNT saat ini masih terawang-awang, tidak tahu mau kemana, apa dia mau ke dayasos atau jamsos sendiri,” ujar Basse menandaskan.
Rep: Hendra Wiranto.
Red: Heri