Beritasulsel – Puluhan Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Masyarakat Bersatu (LSM ASATU) kembali seruduk kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bulukumba. Kamis, 10 Februari 2022.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi kericuhan antara pendemo dengan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP). Kericuhan tersebut dipicu saat massa aksi meminta kepada kepala dinsos untuk memberikan penjelasan terkait kisruh BPNT Bulukumba yang tak kunjung selesai, namun tidak satupun dari pihak dinsos yang menemui para pendemo.
Hal tersebut memicu amarah pendemo hingga menyeruduk ruangan Kepala Dinsos dan memaksa membuka pintu ruangan yang saat itu dalam keadaan terkunci, Sempat terjadi saling dorong antara pendemo dengan pihak Sapol PP, Namun suasana kembali redam saat Koordinator Aksi mengambil alih barisan massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tri wahyudi selaku Koordinator Lapangan (Korlap) dalam orasinya mengatakan bahwa aksinya tersebut merupakan aksi yang ketiga kalinya.
“Hari ini adalah aksi demonstrasi kami yang ketiga kalinya (Jilid III) terkait kisruh BPNT di Bulukumba, namun sampai hari ini belum ada titik terang yang diberikan oleh pihak dinsos”, Ungkapnya.
Tri juga menagih janji kepala dinsos Bulukumba, Pasalnya pada aksi demonstrasi mereka yang pertama terkait kisruh BPNT tersebut. Kepala Dinsos Bulukumba berjanji untuk menemui pihak Bank Mandiri (Selaku Bank Penyalur Program BPNT).
“Dimana Kadis Sosial (Teriak) yang sudah berjanji pada aksi unjuk rasa kami yang pertama bahwa akan menemui pihak Bank Penyalur, namun sampai hari ini pihak dinsos tidak berani memunculkan batang hidungnya untuk menjelaskan hasil pertemuannya kepada kami”, Tegas dia.
Selain itu Muh. Ashary, salah satu orator dalam aksi tersebut juga meminta kepala Dinsos Bulukumba untuk meninggalkan jabatannya, Menurutnya Kepala Dinsos yang baru menjabat tersebut tidak mampu menyelesaikan polemik yang terjadi pada program BPNT tersebut.
“Sudah beberapa kali kami turun melakukan demonstrasi terkait dugaan adanya Mafia dalam program BPNT ini, namun pihak dinsos tidak pernah memberikan solusi atau bahkan penjelasan kepada publik”, Tegas dia.
Lanjut Ashary, “Kalau Kepala Dinas sosial sudah tidak mampu lagi menyelesaikan polemik ini, lebih baik tinggalkan saja jabatannya.”,Pungkasnya.
Bahkan Ashary juga mengatakan jika aksi demonstrasi dan tuntutannya tersebut tidak dipenuhi maka dirinya akan melakukan konsolidasi lintas Organisasi Kepemudaan (OKP) dan rencananya mereka akan melakukan aksi susulan ke Kantor DPRD Kabupaten Bulukumba.
Penting diketahui, tuntutan para pendemo tersebut. Meminta Dinsos Bulukumba untuk mempublikasikan hasil pertemuan dengan pihak bank penyalur (Bank Mandiri) sesuai dengan perjanjian kepala dinsos Bulukumba pada aksi mereka yang pertama.
Selain itu mereka juga mendesak Korda dan Dinsos untuk mengevaluasi seluruh agen di kabupaten Bulukumba yang diduga melakukan penyaluran BPNT yang tidak sesuai dengan pedoman BPNT (Penyaluran dipaket-paketkan)
Tak hanya itu para pendemo juga meminta kepada pihak dinsos untuk mentransfaransikan harga tiap komoditas yang disalurkan agen kepada Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM).
Rep: Hendra Wiranto