Beritasulsel.com – Bantuan Bedah rumah yang bermasalah di dua desa di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba yakni Desa Topanda dan Desa Bololohe, mendapat tanggapan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) STMIK Bina Adinata Cabang Bulukumba.
Mereka menilai penerima bantuan bedah rumah tersebut tidak layak namun tetap diberi sehingga masyarakat yang sebenarnya layak menerima namun tidak diberi akan merasa terdzolimi.
Untuk itu, mahasiswa minta agar Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta, segera mengambil tindakan menyelesaikan persolan tersebut dan bila tidak, maka mahasiswa mengamcam akan gelar aksi demo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pernah pak Bupati (Andi Utta) mengatakan bila ada masalah agar dilakukan dengan jalan dialog bukan dengan aksi demo. Dan hari ini kami melihat bedah rumah di Desa Topanda dan Bulolohe bermasalah. Untuk itu kami minta agar bupati segera bertindak jangan tunggu kami demo,” ucap Ardianto Sudra, Ketua HMI STMIK Bina Adinata Bulukumba.
“Kami tidak pernah berniat untuk melakukan demo, karena hal tersebut sangat menguras energi. Namun ketika ada persoalan yang tidak mendapat tanggapan dari pemerintah, tentu kami tidak tenang dan mau tidak mau, suka atau tidak suka, kami pasti angkat TOA (alat pengeras suara), demo hingga ada titik terang,” ucap Ardianto.
Dia juga minta kepada anggota DPRD Bulukumba agar memanggil pihak pihak yang terkait dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) agar permasalahan tersebut segera ditindaki.
Diberitakan sebelumnya, beberapa penerima bantuan bedah rumah di Desa Topanda ternyata bukan pemilik lahan, mereka hanya tinggal menumpang di atas lahan milik orang lain.
Mereka hanya menggunakan Surat Keterangan Kepemilikan Lahan yang dibuat oleh Kepala Desa. Salah satu diantarnya kini bermasalah pemilik lahan minta agar bedah rumah tidak dilanjutkan karena penerima bantuan bukan pemilik lahan padahal pembangunannya sudah hampir rampung.
Hal serupa terjadi di Desa Bulolohe. Di desa tersebut penerima bantuan bedah rumah yang sumber anggarannya dari Dana Desa (DD) sebanyk 56 juta lebih, adalah keluarga dekat Kepala Desa Bulolohe. Selain itu, penerima adalah anggota BPD, punya mobil, sawah, kebun serta ada usaha pertamini.
Masyarakat di desa Bulolohe menyorot lantaran menganggap penerima tidak layak menerima dan masih banyak warga lain yang lebih layak menerima.
BACA: ADD di Bulolohe Dipakai Bedah Rumah Milik Sepupu Kades Anggota BPD Punya Mobil, Kebun, dan Sawah
BACA: Bedah Rumah di Desa Topanda Bulukumba Bermasalah
Editor: Heri