2 Nelayan Sulawesi Disandera, Penyandera Minta Tebusan 14 Miliar

- Redaksi

Rabu, 26 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kapal nelayan

Jakarta – Dua orang warga Sulawesi Barat (Sulbar) yang mencari nafkah di Negri Jiran Sabah Malaysia kini dikabarkan diculik dan disandera.

Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) Hazani Ghazali mengatakan Kedua warga Sulbar tersebut masing masing bernama Samsul Saguni (40) dan Usman Yusuf (35).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keduanya diduga disandera oleh kelompok Abu Sayyaf saat berada di Pulau Gaya Semporna, Sabah, Malaysia pada awal September 2018 lalu.

Saat itu kapal yang mereka tumpangi mencari ikan dilaut bersandar di Pulau Gaya, Semporna, tiba tiba seorang dari mereka mendengar suara deru kapal mendekati kapalnya.

Bersamaan dengan itu pasokan listrik di kapal tersebut padam, Dua kru kapal yang bersembunyi mendengar dua orang berbicara dalam dialeg Suluk, saat mereka mengintip nampak dua orang pria bersenjata berada di kapal.

Sejam kemudian, kedua nelayan itu keluar dari persembunyian dan mendapati kerabatnya hilang. Mereka pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian Semporna.

Saat ini beredar kabar bahwa pelaku penyandera dua warga Sulawesi Barat itu minta tebusan sebanyak 4 juta ringgit atau setara dengan 14 miliar rupiah.

Hal itu diungkapkan oleh Komisioner Kepolisian Sabah, Datuk Omar Mammah pada saat menggelar konfrensi pers di Sabah Senin (24/9/2018).

Ia mengatakan kepada media setempat, bahwa salah seorang anggota keluarga korban penculikan yang berada di Sulawesi, ditelepon penculik pada 18 September pukul 10.24 pagi dan meminta uang tebusan sebesar itu.

“Istri korban, yang berada di Sulawesi menerima telepon dari Filipina. Tidak ada batas waktu yang disampaikan. Tapi, negosiasi akan dilakukan terhadap beberapa lapisan termasuk keluarga,” ucap Omar dalam konferensi pers di Sabah.

Kepolisian Malaysia kata Omar, saat ini sudah menerima beberapa informasi terpecaya dari sejumlah saksi mata yang melihat perahu milik terduga pelaku.

“Kami sedang mengintensifkan upaya keamanan dari utara Kudat sampai Tawau, hingga kini pelaku belum mengeluarkan ancaman,” sambungnya.

Berita Terkait

4 Orang Pelaku Penganiayaan di Kawasan Pantai Seruni, Diamankan Tim Buser Satreskrim Polres Bantaeng
Bupati Bantaeng Kenakan Komcad Tentara dan Ikuti Retreat Kepala Daerah, Uji Nurdin: ‘Bismillah’
Narasumber di Bimtek BOSP Dinas Dikbud Bantaeng 2025, Kajari Satria Abdi SH MH Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi
Professor Topo Santoso: Penegakan Hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia, Jaksa adalah Master Of The Case
Bupati Bantaeng Terima Arahan Presiden, Uji Nurdin: Siap Sejalan Dengan Pemerintah Pusat
Rapat Kerja DPRD Bantaeng Tahun 2025, Sekwan Muh. Azwar SH: Kami Minta Kejaksaan Negeri Bantaeng Sebagai Narasumber
Gladi Bersih Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta Berjalan Lancar, 20 Februari 2025 Uji Nurdin Dilantik Jadi Bupati Bantaeng
Jaksa Masuk Desa, KAJARI Bantaeng Satria Abdi: Saya Tugaskan Jaksa Bidang Perdata dan TUN bersama Jaksa Bidang Intelijen

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:34

4 Orang Pelaku Penganiayaan di Kawasan Pantai Seruni, Diamankan Tim Buser Satreskrim Polres Bantaeng

Sabtu, 22 Februari 2025 - 14:21

Narasumber di Bimtek BOSP Dinas Dikbud Bantaeng 2025, Kajari Satria Abdi SH MH Sampaikan Materi Pencegahan Korupsi

Jumat, 21 Februari 2025 - 12:51

Professor Topo Santoso: Penegakan Hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia, Jaksa adalah Master Of The Case

Kamis, 20 Februari 2025 - 16:44

Bupati Bantaeng Terima Arahan Presiden, Uji Nurdin: Siap Sejalan Dengan Pemerintah Pusat

Rabu, 19 Februari 2025 - 21:08

Rapat Kerja DPRD Bantaeng Tahun 2025, Sekwan Muh. Azwar SH: Kami Minta Kejaksaan Negeri Bantaeng Sebagai Narasumber

Berita Terbaru

Pemkot Parepare

Hermanto Resmi Buka Musyawarah Cabang DPC II Hiswana Migas Parepare

Minggu, 23 Feb 2025 - 09:58