Beritasulsel.com – Pemadaman listrik yang sering terjadi di Kab.Bantaeng dalam tiga bulan terakhir dan merugikan sebagian besar UMKM ini, medapatkan atensi dari Ketua MPC PP Bantaeng A. Adrianti Latippa yang mendatangi Kantor PLN ULP Bantaeng. Kamis, 23 Nopember 2023.
Didampingi Ketua Sapma PP Bantaeng M. Akbar S.pd, Ketua MPC PP Bantaeng A. Adrianti Latippa ditemui langsung Manajer PLN ULP Bantaeng, Bustamin dan Supervisor Pelayanan Pelanggan, Dimas.
“Terima kasih kepada Ketua Pemuda Pancasila Bantaeng Karaeng Rita, Ketua Sapma PP Bantaeng Pak Akbar dan Kasat Intelkam Polres Bantaeng serta dari media Beritasulsel.com yang sudah berkunjung ke kantor kami,” ucap Bustamin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Manajer PLN ULP Bantaeng ini juga mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan (listrik padam selama 10 menit) saat Muscab PP Bantaeng ke-VIII di Balai Kartini pada Senin 20 Nopember 2023 kemarin.
“Seringnya listrik padam di Bantaeng itu dikarenakan pasokan listrik dari sumber kami di PLTA itu mengalami penurunan kapasitas daya produksi listrik,” kata Bustamin.
“Pemadaman listrik ini terjadi hampir di semua wilayah Sulawesi bagian selatan,” jelas Bustamin sambil memperlihatkan dan menjelaskan gambar pada slide proyektor.
Setelah Bustamin menjelaskan, penjelasan lebih lanjut dipaparkan oleh Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN ULP Bantaeng, Dimas, yang mengatakan bahwa pemadaman listrik ini diakibatkan oleh penurunan kapasitas daya produksi listrik yang ada di PLTA.
“Ini karena pengaruh kemarau yang cukup panjang, sehingga debit air di bendungan mengalami kekurangan untuk PLTA memaksimalkan produksi pasokan listriknya,” kata Dimas.
“Karena pasokan supplai listrik berkurang, maka PLN melakukan pemadaman bergilir. Dan itu terjadi merata disemua kota dan kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan ini,” jelas Dimas.
“Kami berharap agar bulan ini dan seterusnya, curah hujan sudah normal. Sehingga debit air di bendungan mencukupi untuk PLTA memaksimalkan produksi pasokan listriknya,” harap Dimas.
Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN ULP Bantaeng ini juga tidak pernah berharap adanya pemadaman listrik secara bergilir.
“Kami juga merasakan apa yang dirasakan oleh pelaku usaha (UMKM) di Bantaeng yang menggunakan listrik untuk menjalankan usahanya. Namun kami tidak bisa berbuat banyak akibat dari pemadaman ini. Karena ini murni faktor alam (El Nino) yang mengharuskan produksi daya listrik itu berkurang,” kata Dimas.
Saat media ini bertanya terkait dengan status Pelanggan Premium (khusus untuk Kab.Bantaeng), Manajer PLN ULP Bantaeng menjawab dengan mengatakan itu khusus pelanggan.
“Status Pelanggan Premium itu khusus buat pelanggan, bukan dalam artian pelanggan se-Kabupaten Bantaeng,” kata Bustamin.
“Pelanggan Premium yang dimaksud adalah perusahaan smelter yang ada di Kawasan Industri Bantaeng,” ungkap Bustamin.
Ditempat yang sama, Ketua MPC PP Bantaeng A. Adrianti Latippa Karaeng Rita menyampaikan beberapa masukan kepada PLN ULP Bantaeng, diantaranya :
– PLN mencari informasi dan fakta-fakta akibat adanya pemadaman bergilir.
– Melakukan sosialisasi terkait informasi pemadaman listrik yang sedang terjadi.
– PLN berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk solusi nyata yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak akibat pemadaman listrik bergilir.
– Berkoordinasi dengan Unit yang mengatur beban untuk menyesuaikan lokasi padam sesuai daerah dan karakteristik masyarakat maupun pelanggan.
Menutup audiens dengan PLN ULP Bantaeng, Bustamin mengajak seluruh masyarakat agar mematikan aliran listrik jika tidak digunakan.
“Ini berguna untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan. Seperti bahaya kebakaran akibat arus pendek listrik,” kata Bustamin.
Manajer PLN ULP Bantaeng inipun mencontohkan seperti colokan dispenser, colokan kulkas dan colokan cas hp agat dicabut saat listrik padam.
“Hal itu bertujuan agar ketika listrik sudah menyala, benda elektronik tidak rusak akibat daya listrik yang masuk secara tiba-tiba,” kata Bustamin.