Wajo, Sulsel – Bupati dan Wakil Bupati, Amran Mahmud-Amran, sejak awal memimpin Kabupaten Wajo telah mencanangkan pembangunan infrastruktur jalan sebagai salah satu program utama. Bukan tanpa alasan, sebab infrastruktur jalan bisa jadi penunjang berbagai sektor lainnya.
Amran Mahmud dalam beberapa kesempatan menyampaikan, infrastruktur jalan yang baik akan mempermudah mobilitas masyarakat, juga membantu dalam pengangkutan hasil produksi masyarakat yang rata-rata petani dan nelayan. Selain itu, akan membantu dalam pengembangan pariwisata.
Memasuki tahun ketiga pemerintahan duo Amran, pembangunan infrastruktur jalan terus digenjot. Salah satu pekerjaan yang sudah pada tahap finalisasi untuk pelaksanaan 2021 ini adalah peningkatan ruas jalan beton Tampangeng-Tosora dengan volume 2.417 meter x 5 meter. Adapun nilai kontraknya Rp10,5 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Wajo, Andi Pameneri, mengatakan bahwa pengerjaan ruas jalan tersebut merupakan lanjutan dari peningkatan ruas jalan beton pada 2020 lalu.
“Ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan peningkatan ruas jalan beton Tampangeng-Tosora yang telah dilaksanakan dengan volume 2.700 meter x 5 meter dengan nilai kontrak Rp10,7 miliar pada tahun anggaran 2020 lalu,” ucap Pameneri, Senin (13/12/2021).
Alumnus Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) ini menuturkan, selain untuk mempermudah mobilisasi masyarakat, peningkatan ruas jalan beton Tampangeng-Tosora ini merupakan akses menuju ke salah satu lokasi wisata budaya dan wisata religi Wajo, yaitu situs Masjid Tua Tosora.
“Selain itu juga, ruas ini menghubungkan Kecamatan Tempe, Kecamatan Pammana, dan Kecamatan Majauleng menuju ke Kecamatan Bola dan Kecamatan Takkalalla,” tuturnya.
Eks Kepala Dinas Ketahanan Pangan Wajo ini juga menyampaikan, sebelumnya pelaksanaan penanganan skala besar untuk ruas ini terakhir pada 2009. “Setelah itu, hanya dilakukan pembenahan setiap ada kerusakan akibat banjir,” sebutnya.
Sementara, Kepala Desa Tosora, Asri Prasak, membenarkan pelaksanaan skala besar untuk ruas tersebut terakhir sekitar sepuluh tahun lalu.
Kepala desa tiga periode inipun menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo atas peningkatan ruas tersebut.
“Peningkatan ruas jalan ini juga mempermudah akses ke beberapa desa dan akses lintas kecamatan, seperti Kecamatan Pammana, Takkalla, Bola, Majauleng. Selain itu, akses tersebut merupakan jalan alternatif Sengkang-Solo-Bone jika jalan di Cempa mengalami banjir,” pungkasnya. (prd)