Petani Merugi Rp 460 Miliar Akibat Banjir Wajo di Zona Merah Pandemi Covid-19

- Redaksi

Selasa, 31 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wajo, Sulsel- Banjir yang melanda Kabupaten Wajo di 14 Kecamatan mengakibatkan petani merugi. Telak, estimasi kerugian mencapai kurang lebih Rp. 460 Miliar untuk tanaman padi dan jagung, belum komoditi pertanian lainnya.

Petani pun mengkerutkan dahi. Musibah yang jelas meluluhlantakkan harapan mereka di tengah Kabupaten Wajo yang masih dalam status zona merah dari pandemi Covid-19.

Selasa, 31 Agustus 2021, digelar diskusi tentang dampak dan penanganan Banjir Wajo 2021 dengan Anggota DPRD Wajo Komisi II, Asry Jaya Latief, bersama Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Wajo, Kepala Dinas Perikanan Wajo dan Insan Pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diskusi ini dipandu oleh Ardiansyah Rahim, dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Wajo, Sudirman Meru, Kepala Dinas Pertanian Wajo, Muhammad Ashar, Kepala Dinas Perikanan, Nasfari, dan insan pers dari media online dan cetak.

Menurut Anggota DPRD Wajo, Asry Jaya Latief yang juga anggota Komisi II DPRD Wajo, banjir yang terjadi hari ini mesti dipikirkan bersama, dan dicarikan solusi agar ke depan tidak lagi memberikan dampak yang begitu besar.

“Petani kita merugi Rp 460 Miliar. Nilai kerugian ini tentu saja sangat besar, mudahan-mudahan segera dilakukan langkah solutif oleh Pemda Wajo dalam penanganan dampak banjir ini,” kata Asry Jaya Latief.

Menurut Asry Jaya Latief, kerugian petani cukup besar. Sehingga dipikirkan langkah solutif. “Katakanlah,
pengolahan komoditas pertanian itu tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit pula, sehingga ada petani yang memanfaatkan fasilitas kredit dari perbankan seperti KUR, kalau merugi seperti ini bagaimana bisa menyelesaikan kredit,” ujar Asry Jaya Latief.

Makanya, kata Asri Jaya, untuk musim tanam ini kiranya petani diberikan kelonggaran oleh perbankan. Selain itu, sebagai mitra kerja akan dilakukan koordinasi dengan instansi terkait, ke tingkat provinsi hingga kementerian.

Ketua Komisi II DPRD Wajo, Sudirman Meru menegaskan produktivitas pertanian Kabupaten Wajo untuk tahun ini diproyeksikan meningkat, namun dengan adanya musibah banjir ini tentu peningkatan produksi pertanian hasilnya tidak sesuai dengan proyeksi yang ada. “Kami prihatin dengan musibah banjir yang mengakibatkan petani merugi,” kata Sudirman Meru.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Wajo, Muhammad Ashar, mengungkapkan, data sementara di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo per Selasa (31/8/2021), banjir merendam sekitar 21.023 hektare lahan pertanian padi dan 460 hektare jagung di 14 kecamatan.

“Sehingga sekitar 4 ribu lebih hektare dari data sebelumnya yang mencatat 16.824 hektare. Dari 21.023 hektare ini jika kita hitung 5 ton saja per hektarenya, ada sekitar 105.115 ton dengan taksiran kerugian sebesar Rp452 miliar,” sebut Ashar.

Sementara untuk tanaman jagung, sekitar 460 hektare terendam dengan taksiran kerugian sekitar Rp 6,8 miliar. Jadi, untuk sementara taksiran kerugian di sektor pertanian sekitar Rp 460 miliar (dari total 21.483 lahan pertanian).

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Wajo Nasfari, menyorot soal fungsi bendungan gerak. Semestinya, sebut Nasfari, bendungan gerak ini mengatur debit air Danau Tempe, kapan harus melepaskan air, saat volume air naik karena musim hujan.
“Soal dampak banjirnya ini harus lebih banyak didiskusikan kemudian ditemukan solusi yang tepat,” ujar Nasfari.

Sementara dari insan pers, menyebutkan soal keberpihakan kepada petani yang merugi, misalnya dengan mengevaluasi dan intervensi harga gabah di pasaran yang tidak berpihak pada petani, demikian halnya soal tindakan preventif yang tepat disiapkan termasuk menyiapkan desain penanganan banjir, dengan melakukan pendekatan geografis, sosiologis, budaya dan kearifan lokal.(prd)

Berita Terkait

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo
Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah
Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN
Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan
Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Ir. H. Firmansyah Perkesi-Andi Merlyn Iswita Emban Tugas Pimpinan Sementara DPRD Wajo
Gerindra ‘Rebut’ Kursi Ketua DPRD Wajo, PAN dan PKB Kursi Wakil
Pinrang dan Wajo Wakili Zona III Lomba Pocil Tingkat Polda Sulsel

Berita Terkait

Senin, 7 Oktober 2024 - 14:16

Telusur dan Penjejakan Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya di Wajo

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:47

Maksimalkan Fungsi Bulog Melalui Gerakan Pangan Murah

Kamis, 19 September 2024 - 13:46

Ikrar Netralitas ASN di Wajo Dibacakan Pada Peringatan HKN

Kamis, 12 September 2024 - 18:57

Edi Prekendes Mengambil Langkah Hukum Terkait Dugaan Pengancaman dan Penghinaan

Rabu, 11 September 2024 - 18:25

Satreskrim Polres Wajo Ungkap Curanmor BB Terbesar 24 Unit Motor, Pelaku Dihadiahi Timah Panas

Berita Terbaru