Beritasulsel.com – Bantaeng. Selasa, 25 Mei 2021. Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng menggelar pertemuan Koordinasi Investigasi Kontak Tuberkulosis (TBC).
Bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, pertemuan ini dibuka langsung oleh Kadis Kesehatan, dr. Andi Ihsan, M.Kes.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng menyampaikan bahwa penemuan kontak TBC di tahun 2020 mengalami penurunan 30-60%, hal ini berhubungan dengan suasana Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tahun 2020 kemarin, penemuan kasus TBC di Kabupten Bantaeng mengalami penurunan sebesar 30-60%. Hal ini tidak terlepas dari suasana Pandemi COVID-19 saat ini. Bila teman-teman menginginkan Alat Pelindung Diri (APD) segera hubungi Kepala Puskesmas masing-masing untuk mengajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng,” jelas Ihsan.
Kepala Bidang P2, dr. Armansyah, M.Kes, menjelaskan bahwa di tahun 2021 ini semua penderita TBC yang ditemukan dilakukan investigasi kontak. Sebelumnya tahun lalu di 2020 target di triwulan 3 dan 4 masing-masing 48 dan 43 orang.
“Target investigasi kontak TBC Tingkat Kabupaten Bantaeng triwulan 3 tahun 2020 sebanyak 48 orang, triwulan 4 tahun 2020 sebanyak 43 orang dan tahun 2021 ini semua penderita TBC yang ditemukan dilakukan investigasi kontak,” papar dr. Arman.
“Tujuan dari Investigasi Kontak kasus TBC adalah melakukan skrining gejala dan faktor risiko terhadap seluruh kontak dari pasien TBC, menemukan kasus TBC laten pada anak dibawah 5 tahun dan mengobati segera, mencegah penularan pada kontak yang sehat serta memutus mata rantai penularan pada masyarakat,” jelas nya
Dr. Andi Julia Junus, SKM, M.Kes, pengelola Program TBC Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, turut hadir memberikan arahan operasional pelaksanaan Investigasi Kontak TBC di Kabupaten Bantaeng.
“Investigasi Kontak yang akan kita lakukan di Kabupaten Bantaeng akan memedomani Petunjuk Teknis Investigasi Kontak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tuturnya.
*DinKesBantaeng.