Grup WhatsApp Humas Polres Bantaeng berisikan 50 orang yang penghuninya terdiri dari Kapolres Bantaeng sebagai Pembina Humas Polres Bantaeng, Staff Humas Polres Bantaeng dan Insan Pers ini. Tiba-tiba ruang interaksi untuk berdiskusi ditutup pada Sabtu pagi (1 April 2023) sekitar pukul 05:29 Wita.
Sejumlah awak media, termasuk Beritasulsel.com Biro Bantaeng yang dijadikan Mitra Humas Polres Bantaeng sejak April 2022 lalu ini bertanya-tanya dengan ditutupnya ruang diskusi di Grup WhatsApp tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jurnalis Senior jebolan PWI yang juga sebagai Pemimpin Perusahaan Media, Supriadi Karaeng Awing saat dihubungi juga balik bertanya.
Ada apa dengan Polres Bantaeng?
Kenapa ruang diskusi ditutup?
Bagaimana kami mau tau kejelasan sebuah rilisan berita yang dilempar Humas di grup WhatsApp?
“Polisi Polres Bantaeng adalah Pengayom dan Pelindung Masyarakat yang semestinya semakin dekat dengan Wartawan. Bukan menjauhi Wartawan. Karena Wartawan adalah Mitra terdekat Kepolisian sesuai arahan Kapolri“, tulis Karaeng Awing dalam sebuah chatingan WhatsApp.
Sementara Jurnalis dari GalaLisan, kepada media ini mengatakan: “Lucu sekali ini grup WhatsApp. Tiba-tiba tutup!“, kata dia.
“Untuk apa ada itu Grup WhatsApp kalau ruang interaksinya ditutup? Dan ngapain sembunyi untuk informasi yang benar?”, tanya Lea dari GalaLisan.
Penutupan ruang diskusi untuk berinteraksi di Grup WhatsApp Humas Polres Bantaeng ini menimbulkan tanda tanya. Dikarenakan dalam beberapa bulan terakhir ini, hanya 2 sampai 3 media yang mengangkat berita kegiatan (berita seremonial) Polres Bantaeng.
“Dari sekian banyak Media yang menjadi Mitra Humas Polres Bantaeng saat ini, saya melihat tidak merata penyebaran informasi. Seperti ada pilih kasih sama Jurnalis”, tegas Lea.
“Sebagai Jurnalis, bikin rugi angkat beritanya baru tidak ada kejelasan bentuk kerjasama. Karena berita seremonial itu kurang pembacanya. Perlu diketahui, berita seremonial itu tujuannya menaikkan rating lembaga atau instansi. Pertanyaannya, ngapain kita angkat beritanya kalau tidak ada feedback“, kata Lea GalaLisan.