Beritasulsel.com – Proyek penggalian sumur bor di pasar Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), disorot warga, Ahad (22/1/2023).
Warga menduga proyek yang dianggarkan melalui Dinas Perdagangam Kabupaten Bulukumba tersebut sebanyak 45 juta rupiah, dikerja asal jadi.
Pasalnya, saat proyek berlangsung, pihak pelaksana tidak memasang papan proyek dan pelaksana tidak memperlihatkan RAB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kayak ada yang ditutup tutupi ini pelaksananya, sepertinya pelaksana proyek ingin mengelabui warga karena tidak ada papan proyek kemudian tidak diketahui RAB (rencana anggaran biaya), jadi kami sebagai warga tidak bisa melakukan pengawasan karena kami tidak ketahui berapa anggaran dan bagaimana RAB nya karena tidak diperlihatkan,” ungkap warga yang minta mamanya tidak disebutkan.
Kemudian setelah sumur bor jadi dan siap dipakai, air sumur bor tersebut ternyata tidak bisa digunakan karena airnya berbau.
“Airnya bau, baunya kayak bau comberan. Intinya airnya tidak layak konsumsi,” sambungnya.
Warga minta agar proyek tersebut diaudit oleh pihak berwajib karena mereka menduga proyek dikerja asal jadi dan diduga tidak sesuai RAB.
Pelaksana proyek tersebut, Andi Bisar yang dikonfirmasi via telpon membenarkan bahwa dirinya tidak memasang papan proyek saat proyek tersebut berlangsung.
“Iya pak saya tidak pasang waktu itu, saya lupa pasang papan proyeknya,” ujar Andi Bisar dikonfirmasi di hari yang sama Ahad (22/1).
Terkait air sumur bor tersebut bau dan tidak layak konsumsi, Andi Bisar menyalahkan konsultan.
Dia mengatakan bahwa awalnya dirinya tidak ingin menggali sumur bor tersebut dekat dari got karena khawatir jika airnya akan berbau karena dekat dari got.
Namun, kata dia, konsultan saat itu tidak mempermasalahkan sehingga karena semua sepakat, maka digalilah sumur bor tersebut dengan kedalaman 45 meter meski dekat dari got.
“Nah sekarang ternyata airnya berbau, saya dari awal memang bilang ke konsultan bilang ‘kenapa dekat dari got’, tapi konsultannya bilang di situ saja tidak apa apa (dekat got),” tegasnya.
Kendati demikian, Andi Bisar yakin bahwa apabila sumur bor tersebut sering dipakai maka lambat laun airnya akan normal, baunya akan hilang.
“Kalau menurut tukang bor, begitu memang kalau sumur bor baru (airnya bau). Tapi yang penting sering ji dipakai, tidak lama hilang ji itu baunya, jadi pakai saja terus dulu nanti itu normal ji,” pungkasnya. (***/hs/bss).