Beritasulsel.com – Proyek pembangunan Asrama Putri (Aspuri) Himpunan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar Menuai Polemik.
Fakta ini terkuak dalam rapat dengar pendapat yang dilakukan DPRD Sinjai bersama pihak PUPR, PPK Proyek, serta konsultan pembangunan, Jumat (4/1/2019).
Kapala Dinas PUPR Sinjai, Ishak mengungkapkan, bahwa awal dari tender proyek ini hanya ada dua perusahaan, salah satunya adalah CV. Sumber Resky Abadi, perusahaan yang berasal dari Kabupaten Soppeng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perusahaan tersebut, dipinjam pakai oleh tiga putra daerah bernisial SR, MW, AK.
“Jadi proyek ini dikerjakan oleh perusahaan dari Soppeng yang dipinjam pakai oleh tiga putra daerah dengan nilai Rp. 2.320.774.000, (Dua Miliar Tiga ratus dua puluh juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah,” katanya.
Dalam pencairan pertama proyek ini, kata Dia, telah dicairkan 35 persen anggaran sementara uang muka Rp. 690 juta, tapi sayang tidak ada kemajuan pengerjaannya sehingga PPK telah memberi surat teguran.
Namun, setelah jadwal pengerjaan selesai, lanjut Ishak, pihak kontraktor bermohon untuk melanjutkan pengerjaan Aspuri sesuai dengan aturan 50 hari kerja ditambah denda 1/1000.
“Ada itikad baik dari perusahaan untuk menyelesaikan Aspuri karena yang tiga orang ini sudah susah ditemui. Akhirnya diberi kesempatan sesuai aturan pertama dan pihak perusahaan hanya meminta waktu 50 hari kerja untuk menyelesaikan,” tambahnya.
Disebutkan, saat ini pengerjaan Aspuri telah rampung kurang lebih 60 persen. Dan melihat progres pembangunan cukup baik sehingga proyek Aspuri HIPPMAS diyakini akan selesai tepat waktu.
“Inshaa Allah bisa diselesaikan, tapi harus menambah pekerja dan harus kerja siang malam karena tinggal finishing,” jelasnya.
Rapat dengar pendapat ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Sinjai, H. Bahar S.ag dan dihadiri sejumlah anggota DPRD dan pembawa Aspirasi.
Melalui Ketua Komisi III H.BAHAR saat di komfirmasi lewat telpon genggam pihak DPRD Sinjai akan melakukan kunjungan kerja terlebih dahulu untuk memeriksa seperti apa yang sedang dikembangkan Pembangunan Aspuri HIPPMAS.
“Tujuannya, untuk melihat langsung pengerjaan yang tengah berlangsung, apakah sesuai dengan aturan pengerjaan suatu proyek memiliki rentang waktu tertentu, sebab pihaknya akan turun ke lokasi yang diharapkan dapat melihat langsung seperti apa progres pembangunan Aspuri HIPPMAS, karena tidak dapat mengambil sampel jika hanya melalui foto.
“Insya Allah akan melakukan kunjungan kerja Senin 7 Januari 2019 yang akan datang supaya tidak ada dusta di antara kita, bersama pihak terkait termasuk PUPR, Rekanan, PPK, dan konsultan maupun pihak dari mahasiswa,” ungkap H.Bahar
Ditemui terpisah, Satria Ramli, menampik pernyataan kepala Dinas PU yang menyatakan dirinya sebagai pelaksana pertama yang tidak bertanggung jawab terkait pengerjaan Aspuri HIPPMAS.
Satria Ramli saat di temui di Warkop Kobbi menuturkan bahwa mengenai “Pernyataan Kadis PU sama sekali tidak berdasar, perlu diketahui bahwa posisi saya (Satria Ramli) adalah orang yang diminta bantuan oleh, Ali Kamar dan Wahyu untuk menyiapkan perusahaan sampai pada proses pelelangan selesai” katanya
“Jadi sangat salah pernyataan kadis PU kalau saya dianggap sebagai pelaksana pekerjaan tersebut, Justru saat ini, karena saya merasa punya tanggung jawab moril sebagai orang yang meminjam perusahaan dan sebagai mantan ketua HIPPMAS terus membantu dan sama-sama menggenjot pekerjaan itu” jelas Satria Ramli
“Setelah proses peralihan dari pelaksana pertama ke pemilik perusahaan agar terhindar dari sanksi black list, dan alhamdulillah sampai saat ini progres sudah mencapai 70 % lebih” tandas Satria Ramli
Saya hanya berharap kadis PU tidak menerima informasi sesat yang sengaja mau merusak nama saya, Karena melihat progres pembangunan cukup baik sehingga proyek Aspuri HIPPMAS diyakini akan selesai tepat waktu,” ungkap Satria Ramli di salah satu Warkop.
Sementara Direktur Sumber Resky Abadi, Rachman syah, yang dikonfirmasi via aplikasi WhatsApp, membenarkan bahwa setahunya pelaksana pertama disitu adalah Ali kamar dan Wahyu sedangkan Satria Ramli adalah rekan kerjanya yang meminjamkan perusahaan kepada mereka.
“Jadi untuk saat ini saya bersama Satria trus menggenjot kerjaan di Aspuri, justru dialah yang membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan di Aspuri,” ungkap Rahman Syah.
Fauzan Asri salah satu kader Hippmas yang juga di temui di Cafe Wirabuana Bikeru sangat menyayangkan dengan adanya kejadian ini. Menurutnya polemik aspuri tidak seharusnya senior Hippmas yang menjadi dalang sebab harapannya adalah senior harus memberikan contoh yang baik kepada Junior nya.
“Saya sebagai kader Hippmas sangat kecewa sebab dalang dari semuanya senior saya, Mantan ketua DPP HIPPMAS. Seharusnya mereka menjaga nama baik Hippmas yang tentunya bisa membimbing dan sebagai contoh panutan terhadap juniornya. Khususnya kepada saya,” Tutup Fauzan. (Sambar/BSS)