Beritasulsel.com – Seorang warga pengguna jasa penyeberangan Fery mengeluhkan pelayanan di Pelabuhan Pamatata Selayar dan Pelabuhan Bira. Keluhan itu diungkapkan pada akun facebook pribadinya @Chull Mo Saja lalu diunggah ke grup Wajah Selayar, Kamis (22/08/2019).
Dalam unggahannya Chull Mo Saja menulis bahwa pelayanan di Pelabuhan Pamatata sepertinya tidak proforsional dimana diduga ada oknum yang melayani dengan mengedepankan kenalan dan keluarga.
Permisi numpang curhat terkait pelayanan terkhusus para aparatur armada pelabuhan Selayar. Terkait masalah yg saya hadapi dalam masalah pelayanan di pelabuhan bira dan pelabuhan pamatata, sangat merasa kalau para aparaturnya selalu menyelipkan unsur pungli dan politik dalam mengelola pemberangkatan kapal,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yang dimana dalam mengelola pemberangkatan selalu bermasalah karena mengedepankan yg namanya kenalan atau keluarga dan parahnya masih ada pungli yg terterap didalamnya. Saya dan banyak korban tsb menyayangkan hal seperti ini krn sgt merugikan kami waktu tenaga dll,”beber dalam postinga Grup facebook Wajah Selayar
Saya dapat antrian yg bisa ikut berangkat pada pemberangkatan pertama/kedua dan sudah dapat tiket, tertunda dengan alasan kapal sdh penuh padahal ada nomor antrian jauh di belakang saya bisa naik di kapal, entah itu apa alasannya.
Mobil sering tertahan atau batal berangkat diakibatkan motor yg belakangan datang di utamakan berangkat walaupun seharusnya tdk bisa di ikut berangkatkan. itu yang saya maksud tidak terealisasi, kalau emank sdh menurut anda sudah penuh tolonglah antrian tetap di berlakukan karna biasa gara-gara motor 1_3 mbl tdk berangkat krn motor belakangan yg dtg di berangkatkan.
Apa bedanya coba kmi sama-sama membayar tiket sesuai prosedur yang anda terapkan . Itu sagat merugikan kami terkhusus saya sudah seringkali mendapati hal demikian.
Terkhusus un pimpinan pengelola kapal selayar bira agar kiranya memperbaharui pengelolaan di bawah kepimpinan anda. Dan yang perlu di perhatikan bagian loket dan yg menaikkan kendaraan di kapal disitu biasa kami dapati kecurangan yang sagat merugikan kami
Postingan itu langsung mendapat tanggapan dari Supervisi PT. ASDP Pamatata Selayar, Aulia Ahmad. Aulia Ahmad menjelaskan bahwa pasca kejadian kecelakaan KM Lestari Maju, maka semua aturan diketatkan, termasuk muatan juga dibatasi agar kapal berimbang dan rata.
Dan kalau sudah cukup, maka kami tidak bisa lagi menambah muatan.
“Ketika itu diduga ada pungli, hal itu tidak benar, karena kami menyiapkan uang recehan untuk kembalian di loket tiket. Dan yang terjadi biasa ada pengguna jasa yang punya kelebihan uang kadang tidak menunggu kembaliannya, biasa dari keluarga dari petugas loket tiket,” tegas Aulia.(IL)