Kanit Tipidter Polres Bulukumba Aipda Fathir bersama Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Bayu Wicaksono yang hadir menyambut pengunjuk rasa mengatakan bahwa Polres Bulukumba tidak pernah memerintahkan kepada siapa pun memungut uang atau jatah kepada penyuplai material di Bira.
“Saya pribadi dan selaku Kanit Tipidter menegaskan bahwa tidak pernah memerintahkan kepada siapa pun untuk minta jatah. Irman sudah saya panggil ke ruangan dan alasannya kepada saya, dia menjual nama Polres (minta jatah) hanya karena ingin menakut nakuti (penyuplai) atas nama Andi Mappa,” ucap Fathir.
“Untuk penindakan hukum terhadap Irman yang telah menjual jual nama Polres, itu bukan kapasitas saya yang menjawab hal itu, itu kapasitas pimpinan yang bisa menjawab hal itu,” terang Fathir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait Polres tebang pilih dalam menangkap penambang ilegal, Fathir mengatakan bahwa mulai hari ini pihaknya akan melakukan penindakan tegas kepada penambang asalkan pengunjuk rasa bertanggung jawab bila ada sorotan ke Polres yang dikira menghambat pembangunan.
“Saya lakukan penindakan tegas mulai hari ini tapi adik adik harus bertanggung jawab bila mana ada sorotan ke Polres dikira saya menghambat pembangunan di Bulukumba,” tandas Fathir.
Al Wa’dil berencana melanjutkan aksi tersebut ke Mapolda Sulsel apabila dalam waktu dekat Polres Bulukumba tidak menangkap Irman karena telah menjual jual nama Polres Bulukumba.
Laporan: Heri
Editor: Heri
Halaman : 1 2