Beritasulsel.com – Puluhan pemuda menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Bulukumba. Mereka berorasi di tengah guyuran hujan, Senin (20/09/21).
Mereka menuntut Polres Bulukumba menangkap seseorang bernama Irman karena, telah menjual nama Polres Bulukumba minta jatah 20 ribu rupiah perkubik ke penyuplai material untuk proyek Rehabilitasi Pelabuhan Bira.
Pendemo ini mengaku mengantongi rekaman pembicaraan Irman saat minta jatah Rp20 ribu perkubik kepada penyuplai pasir mengatasnamakan Polres.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Irman minta Rp20 ribu perkubik dengan alasan 20 ribu rupiah tersebut adalah ‘Kuenya Polres’ atau jatahnya Polres, untuk itu kami minta apabila Polres Bulukumba tidak memerintahkan hal itu maka tangkap dan adili Irman,” ungkap Korlap aksi, atas nama Al Wa’dil.
“Tapi bila Polres tidak menindak Irman, maka besar kemungkinan Rp20 ribu yang diminta Irman kepada penyuplai pasir pada proyek Bira sebagai jatah Polres, adalah benar,” imbuhnya.
Selain itu, pendemo juga minta kepada Polres Bulukumba agar tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan terhadap pelaku tambang ilegal. Karena menurut mereka, para penambang saat ini ada yang ditangkap tapi ada juga yang tetap beroperasi.
“Kalau mau menangkap (penambang ilegal), maka tangkap semua. Jangan ada yang ditangkap tapi ada juga yang tetap beroperasi. Jangan tebang pilih, kalau Kapolres tidak bisa adil dalam menindak, maka silahkan letakkan saja jabatan itu lalu tinggalkan Bulukumba,” tegas Waddil sapaan akrab Al Wa’dil.
Ke halaman 2: Tanggapan Kanit Tipidter Polres Bulukumba:
Halaman : 1 2 Selanjutnya