Wajo, Sulsel – Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya salah seorang armada/petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Wajo bernama Suryadi Bachtiar.
Di tengah jadwal padatnya, Amran Mahmud masih menyempatkan melayat ke rumah duka di Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Sabtu pagi (26/6/2021).
“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah seorang armada pemadam kebakaran kita. Insyaallah segala pengabdiannya akan mendapatkan balasan dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Amran Mahmud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua IKA Uniprima Sengkang ini juga mendoakan yang terbaik kepada almarhum maupun kepada keluarga yang ditinggalkan. Semua ini, kata dia, sudah kehendak Allah Swt. dan sebagai manusia hanya menerima takdir-Nya.
“Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menjalani ujian ini. Mari kita ikhlaskan kepergian almarhum. Kepergiannya insyaallah syahid, husnulkhatimah. Amin,” tutur bupati yang memang dekat dengan warganya ini.
Pada kesempatan ini Amran Mahmud menyerahkan santunan pribadi. Selain itu, juga menyampaikan bahwa dirinya sudah memerintahkan Kasatpol PP dan Damkar Wajo agar membatu keluarga untuk mengurus santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Kita memang sudah prioritaskan secara bertahap agar bidang tugas yang berisiko tinggi, staf non-PNSnya, didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan dan dibayarkan iurannya oleh pemerintah daerah Sesuai dengan usulan OPD,” terang Amran Mahmud.
Dari BPJS Ketenagakerjaan, lanjutnya, keluarga almarhum akan menerima santunan. “Jadi keluarga almarhum juga nantinya akan mendapatkan santunan dari BPJS ketenagakerjaan. Setidaknya untuk membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Suryadi Bachtiar bersama tiga orang rekan lainnya berada di armada yang tertimpa pohon di jalan sepulang dari memadamkan api pada kebakaran di Desa Tua, Kecamatan Majauleng.
Diperkirakan kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wita di jalanan sekitar wilayah Kampus Uniprima, Sengkang. Keempat korban sempat dilarikan ke RSUD Lamaddukkelleng.
Namun, Suryadi mengembuskan napas terakhir di rumah sakit, sementara tiga rekan lainnya masih dirawat. (prd)