Wajo, Sulsel – Hari kesaktian Pancasila jatuh pada tanggal 1 Oktober diperingati dari tahun ke tahun. Banyak peristiwa memilukan terekam dalam sejarah demi tegaknya Pancasila sebagai dasar negara.
“Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara sudah final, tidak boleh diutak-atik lagi. Menoleh ke belakang dengan memetik hikmah dan makna sejarah itu penting, tapi yang lebih penting lagi tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Kapolres Wajo, AKBP Muh. Islam Amrullah, S. Ik, yang ditemui wartawan beritasulsel.com di sela-sela aktivitasnya, Kamis 1 Oktober 2020.
Menurut mantan Komanda Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang ini, apa yang diletakkan oleh founding fathers bangsa ini yang merumuskan Pancasila, digali dari kearifan lokal bangsa kita, sehingga sebagai anak bangsa penerus cita-cita Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, mutlak diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Negara Kesatuan Republik Indonesia
hidup dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan itu Sunnahtullah. Secara nyata, kita diciptakan sebagai bangsa yang kaya akan perbedaan tapi tetap satu jua, itulah kekuatan bangsa ini,” tandas Muh. Islam Amrullah.
Kapolres Wajo mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, hindari perselisihan karena pandangan yang berbeda. “Seperti di institusi kepolisan tidak ada sabhara, intel, atau satuan lainnya, semua satu hanya beda fungsi,” kata Muh Islam Amrullah.
Bukan hanya dalam kehidupan sehari sehari, Muh Islam Amrullah juga menitip pesan, khususnya pengguna media sosial, bangsa kita adalah bangsa yang berbudaya dan bermartabat, kalau dulu mulutmu harimaumu, maka sekarang jarimu adalah harimaumu. “Jangan percaya dengan berita hoax, rekatkan persatuan dan kesatuan, jaga ketertiban masyarakat dalam bingkai peringatan Hari Kesaktian Pancasila,” pesan AKBP Muh. Islam Amrullah.(PRD)