Beritasulsel.com, Jakarta – Pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menyebar sketsa wajah dua pelaku kasus penembakan terhadap bos pelayaran Sugianto (51). Ia tewas setelah ditembak di Ruko Royal Gading Square Blok RG 10 Nomor 15, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (13/8/2020).
“Bagi masyarakat yang mengetahui ciri-ciri ini, silakan menghubungi hotline Polres Metro Jakarta Utara. Mohon informasinya jika mengetahui ini agar memberikan info ke kami,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Sabtu (15/8/2020) di Mapolres Metro Jakarta Utara.
Kapolres melanjutkan, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi serta scientific investigasi, pihaknya sudah mencocokkan ciri-ciri pelaku penembakan maupun yang membantu peristiwa tersebut. Dimana, eksekutor adalah seorang laki-laki usia 35 tahun, kurus, tinggi 160 cm, menggunakan topi dan makser.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sedangkan pelaku pembantu menggunakan sepeda motor warna hitam, laki-laki, 45 tahun, agak gemuk, 170 cm, rambut ikal, dan agak gemuk.
Lebih jauh Kapolres menyebutkan, berdasarkan hasil autopsi di RS Polri Kramat Jati, korban Sugianto (51) meninggal dunia karena mengalami lima luka tembakan. Dan Dari hasil olah TKP pihaknya menemukan total 4 buah selongsong kaliber 380 dan sebuah proyektil yang digunakan pelaku untuk menembak korban.
“Kami sudah menganalisis rekaman CCTV, yang di TKP dan sudut jalan arah kaburnya para tersangka. Kita periksa saksi-saksi karyawan korban, meminta keterangan dari security, tetangga kantor ruko korban, dan keterangan saksi-saksi pedagang dan tukang parkir. Ada 13 orang saksi,” ungkap Kapolres.
Sementara keterangan dari pihak keluarga, kata Kapolres pihaknya belum bisa memintai keterangan terlalu dalam, karena kondisi keluarga korban saat ini sedang berduka.
“Motif bisnis masih menjadi kemungkinan, karena ini masih kita dalami dan evaluasi. Karena korban selain memiliki keluarga juga memiliki usaha yang memiliki relasi-relasi, atau orang yang tidak suka dengan yang bersangkutan. Apabila pelaku sudah tertangkap bisa kita korek motifnya,” katanya.
Menurutnya, ancaman kepada korban, akan coba digali dari keluarga. Polisi belum berani terlalu dalam menggali informasi dari keluarga.
“Semua akan kita jadikan pertimbangan oleh tim gabungan Bareskrim Polri, Direskrimum Polda Metro, dan Polres hingga Polsek. Jenis senjatanya diketahui dari selongsong dan proyektil. Nanti di uji balistik Puslabfor Polri. Yang menentukan ahli dari Puslabfor yang akan menyampaikan senjata yang digunakan. Dalam waktu dekat ada hasilnya,” tutup Budhi Herdi.