Beritasulsel.com – Warga lorong 4, ORW 3, Kelurahan Bara Baraya dikunjungi Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pagi ini, Sabtu (2/5/2020).
Di lorong 4 ORW 3 terdapat 6 RT, dengan jumlah Kepala Keluarga kurang lebih 300 KK.
Pada umumnya mereka merupakan pedagang yang terkena dampak ekonomi akibat Virus Corona (Covid-19).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wagub Andi Sudirman Sulaiman menyapa warga, dan mengunjungi kebun cabai yang berlokasi di pekarangan rumah salah satu warga.
Penanaman lombok di inisiasi PKK Kelurahan Bara Baraya yang di tempatkan ORW 3, sebab terdapat lahan di ORW tersebut.
“Kebun cabe ini sudah berapa kali di panen, di ORW 3 sebab disini terdapat lahan,” ungkap Syamsuddin Padi’ Ketua ORW 3.
Bantuan saat ini ditengah pandemi Virus Corona sudah tiba, tapi belum mengcover seluruh masyarakat yang terdampak.
“Bantuan PKH ada, sembako dari Dinsos sudah tapi tidak menjangkau seluruh warga. Saat ini kami dalam tahap proses di data RT/RW yang merupakan kelanjutan dari instansi, kami disuruh masukkan nama warga semaksimal mungkin,” kata Syamsuddin.
Wagub Andi Sudirman Sulaiman juga mengecek kondisi masyarakat di sana. Tak lupa pula, orang nomor dua di Sulsel ini pun memberikan bantuan berupa bahan pokok.
Mengingat kondisi saat ini, banyak masyarakat yang kesulitan dan tidak lagi bekerja akibat wabah Covid-19 ini.
Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk mengikuti imbauan Pemerintah. Hal itu dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tentunya diperlukan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat.
Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, pemberian sembako tersebut, bertujuan guna meringankan beban masyarakat yang layak menerima bantuan di tengah pandemi Covid-19.
“Saya berharap agar masyarakat perbanyak berdoa, dan sabarki. Agar virus corona ini cepat selesai dan kita bisa beraktivitas seperti biasa,” ujar Andi Sudirman.
Diketahui, melalui jaring pengaman sosial, mewakili Pemerintah Sulawesi Selatan, Andi Sudirman aktif menyalurkan bantuan. Salah satu sasarannya kepada mahasiswa rantauan yang masih menetap di Kota Makassar. (RIS/BSS)