Parepare, Sulsel – Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe menjadikan ajang Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk meneropong kinerja setiap SKPD lingkup Pemkot Parepare. Sekaligus menguji pemahaman setiap SKPD terhadap regulasi.
Hal ini diungkap Wali Kota Taufan Pawe saat membuka rapat Monev Kegiatan Pembangunan Triwulan I Parepare di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Rabu, 21/4/2021.
Taufan Pawe dalam sambutannya menekankan, rapat Monev merupakan hal yang sangat sakral bagi Pemerintah Daerah. Karena melalui Monev dapat diketahui kinerja setiap SKPD apakah sudah mencapai target atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Rapat Monev ini sangat sakral. Karena di sini kita bisa potret kinerja kita selama tiga bulan untuk melihat apakah secara menyeluruh capaian kita atau target kita terwujud. Di sini juga kita mengetahui regulasi-regulasi yang baru dan wajib kita pahami,” ingat Taufan Pawe.
Wali Kota Parepare dua periode ini mengemukakan, seluruh pengguna anggaran Pemkot Parepare harus memahami Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 130/PMK.07/2019 tentang pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, dan penerapannya melalui aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OMSPAN). Itu karena aplikasi ini membantu penggunaan DAK Fisik bisa berjalan cepat.
“Apakah kita pahami semua ini. Kalau tidak dipahami mana mungkin tata kelola penggunaan DAK Fisik bisa mencapai target. Jangan Monev ini hanya untuk menggugurkan kewajiban kita namun tidak menangkap substansi masalahnya,” tegas Wali Kota bergelar doktor ilmu hukum ini.
Karena itu, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini meminta, rapat monitoring dan evaluasi selanjutnya harus ada presentasi dari SKPD yang meraih capaian kinerja tertinggi dan SKPD dengan capaian kinerja terendah. Presentasi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat peningkatan kinerja atau mengetahui kendala-kendala serapan anggaran yang dialami SKPD.
“Monev berikutnya saya minta SKPD mempresentasikan plus minus tiga bulan kinerjanya. Kalau dia capaiannya tinggi kita dengar dan kita ikuti. Kalau kurang, kita rumuskan untuk dibenahi. Monev harus ada edukasi. Ada hal baru yang kita dengar dan semangat baru untuk kita implementasikan,” tandas Taufan.
Sementara laporan Kepala Bappeda Parepare, Samsuddin Taha yang dibacakan oleh Sekretaris Bappeda, Zulkarnaen Nasrun menyebutkan, SKPD dengan capaian kinerja tertinggi pada kegiatan pembangunan triwulan I adalah BKPSDMD, disusul Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kecamatan Bacukiki.
“Semoga capaian serapan anggaran kita ke depan bisa lebih maksimal. Proyek-proyek bisa dipercepat terutama pada pelelangan. Sehingga program yang sudah dianggarkan secepat mungkin bisa dirasakan masyarakat,” harap Zulkarnaen. (*)