Parepare, Sulsel – Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe bersama jajaran Forkopimda Parepare mengikuti pengarahan Presiden RI Joko Widodo secara virtual, Senin, 17 Mei 2021.
Tampak bersama Wali Kota Taufan Pawe, Wakil Wali Kota H Pangerang Rahim, Ketua DPRD Hj Andi Nurhatina Tipu, Kapolres AKBP Welly Abdillah, Kepala Kejaksaan Negeri Didi Haryono, Sekda H Iwan Asaad, para Asisten, dan pejabat terkait mengikuti dari Ruang Kerja Wali Kota.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pengarahan yang diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia itu, Presiden Joko Widodo kerap mengulang kata ‘hati-hati’.
Bukan tanpa alasan, penggunaan kata ‘hati-hati’ sebagai warning yang disampaikan Jokowi agar Gubernur dan Bupati/Wali Kota dapat menjaga dan mengendalikan kasus Covid-19 di samping upaya pemulihan ekonomi di daerahnya.
Selain angka keterpakaian hotel pasca lebaran yang meningkat, penurunan jumlah pemudik menjadi 1.1 persen atau 1.4 juta jiwa akibat adanya kebijakan penyekatan yang diberlakukan di daerah-daerah, sekali lagi Jokowi katakan ‘hati-hati’.
“Kita harus betul-betul waspada karena ada potensi jumlah kasus baru Covid-19 meskipun kita sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Ada 15 daerah di Indonesia, juga mengalami trend peningkatan kasus Covid-19, hati-hati,” ingat Jokowi sambil menyebut satu persatu 15 Provinsi yang dimaksud sembari menyandingkan kata ‘hati-hati’.
“Peningkatan keterpakaian hotel baik di sisi ekonomi. Hati-hati sisi ekonomi baik tapi sisi Covid-nya harus dikendalikan betul. Jika dua-duanya bisa dikendalikan, ekonomi dan Covid-nya itu baik. Tapi kalau tidak bisa dikendalikan, harus hati hati,” ulang Jokowi, menegaskan.
Menyikapi arahan Presiden, Wali Kota Parepare melalui Sekretaris Daerah, Iwan Asaad mengemukakan, jika Parepare selama ini selalu siap siaga dan terus meningkatkan kewaspadaan dalam pengendalian Covid-19.
“Poin dari arahan Bapak Presiden agar kita meningkatkan kewaspadaan, baik terhadap penyebaran Covid-19 maupun target-target pemulihan ekonomi,” ungkap Iwan Asaad.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, kata Iwan, akan dilanjutkan dan diterapkan hingga tingkatan RT dan RW.
“PPKM mikro masih berlanjut. Kita terapkan hingga tingkatan RT dan RW sehingga pengawasannya lebih ketat yang juga akan dipertanggungjawabkan oleh semua Ketua RT dan RW,” tandas Iwan. (*)