Jakarta – Dekranasda Provinsi Sulsel punya strategi khusus dalam mempromosikan produk lokal pada ajang Pameran Kriya Nusa di Jakarta, baru-baru ini. Tiap hari, tema yang ditampilkan berbeda-beda untuk menggaet lebih banyak pengunjung.
Produk dari kabupaten/kota di Sulsel yang telah dikurasi diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk tampil pada stand Provinsi Sulsel. Dengan begitu, pengunjung akan mendapatkan suguhan berbeda-beda tiap hari.
Ketua Bidang Daya Saing Deknasda Sulsel, Uswatun Hasanah menjelaskan, sejak hari pertama hingga terakhir, produk lokal dari Sulsel yang telah melalui kurasi bergantian mengisi stand. “Produk ini telah melalui pendampingan dari Dekranasda Sulsel dan Dinas Perindustrian sehingga terjadi peningkatan mutu dan kualitas,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Produk yang ditampilkan disesuaikan dengan tema yang diusung setiap hari. Hal itu dilakukan, agar produk-produk tersebut mendapat perhatian masyarakat atau pengunjung.
“Pada intinya strategi ini dibuat bukan hanya untuk penikmat saja, tetapi lebih dari itu agar bisa masuk pasar,” tambah Uswatun.
Strategi lain dari Dekranasda Sulsel, jika Sulsel selama ini terkenal dengan sutranya, maka pada momen itu ditampilkan produk alternatif. Produk tersebut beragam dari 17 kabupaten/kota yang telah dikurasi.
“Kita punya sumber daya yang sangat besar di Sulsel untuk menghasilkan produk berkualitas. Pesan itu yang kita ingin sampaikan, sehingga pengunjung punya banyak alternatif pilihan,” papar Uswatun lagi.
Ia mencontohkan, seperti Barru yang punya produk kerajinan bambu. Setelah didampingi, kualitas produknya menjadi menarik sehingga tidak kalah dengan produk kerajinan dari Jawa.
Lebih dari itu, produk yang dibuat pun tidak sekadar mendahulukan segi art saja. Akan tetapi juga harus ada segi fungsional sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
“Apalagi sekarang kita semua mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga orang akan beralih ke produk yang ramah lingkungan pula. Seminar produk dari kerajinan bambu itu,” lanjutnya.
Uswatun juga menjelaskan perihal produk dari Bulukumba yakni Atap Konjo yang masuk sebagai nominator Dekranasda Award 2022 kali ini. Produk ini mengombinasikan antara sutra dan lontar, sehingga mendapat perhatian publik.
“Dari pengalaman ini, semua kita evaluasi. Kita mau, ke depan produk kita bisa menembus pasar ekspor. Makanya diperlukan perbaikan secara menyeluruh dan terarah, sehingga bisa diterima luas,” kuncinya. (*)