Beritasulsel.com – Kepala Sekolah SMP 13 Selayar di Pasilambena, Sukardi yang juga ikut di KM Reski Perdana, kepada pewarta sesaat setelah dievakuasi tim SAR dan Angkatan Laut di perairan sebelah barat Pulau Polassi, menceritakan kejadian tersebut.
Setelah berlayar kurang lebih 6 jam, menuju Selayar, tepatnya di sebelah timur Pulau Polassi, kapal motor yang ditumpanginya tiba tiba alami patah kemudi, dan Nahkoda tidak bisa lagi mengatur arah kapal. Beruntung mesin kapal tidak mati dan pompa air jalan terus.
Sukardi menuturkan perjalanannya dari Pasilambena, pada Jumat (12/6) malam saat kapal bertolak, kondisi cuaca sedikit ekstrim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kapal kemudian hanyut selama kurang lebih 3 jam ke arah selatan Pulau Polassi. Beruntung signal seluler tetap stabil dan kami segera menyampaikan kejadian yang kami alami kekeluarga di Benteng untuk melapor ke Tim SAR”, ucapnya.
Selain itu, kata Sukardi bahwa ada yang melakukan kontak dengan Pak Patta Bau, Camat Pasilambena yang kemudian melaporkan kejadian ini ke Basarnas.
Tidak lama berselang setelah kontak dengan Pak Camat, sebuah perahu nelayan datang membantu menarik kapal kami hingga ke bibir pantai barat Pulau Polassi sekitar pukul 22.30 Wita pada Sabtu malam.
“Setelah aman selanjutnya menunggu Tim SAR mengevakuasi kami ke Appatanah. Alhamdulillah, kami selamat,” ucapnya lagi.
Lanjut ia mengatakan, jika saja kami belum dievakuasi hingga Ahad sore maka kami semua pasti sudah kehausan, soalnya air minum sudah tidak ada diatas kapal,” ujarnya.
Dari pantauan pewarta seluruh penumpang berjumlah 24 orang dan 14 diantaranya adalah perempuan. Kondisinya masih sehat kendati sudah terlihat lemas karena dehidrasi. (IL)